Kemiskinan Masih Jadi Pekerjaan Rumah di Indonesia, Bagaimana Solusinya?
KOMPAS.com - Hingga saat ini, kemiskinan menjadi salah satu permasalahan sosial yang masih menjadi tantangan di Indonesia. Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2022, tingkat kemiskinan di Indonesia menunjukkan angka 9,57 persen atau sekitar 26,36 juta orang yang berada di bawah garis kemiskinan.
Pemerintah punya tanggung jawab untuk mencari jalan keluarnya. Namun, sebagai masyarakat, tak ada salahnya untuk ikut berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan. Ada berbagai cara bisa dilakukan. Berikut di antaranya.
Hal pertama yang bisa kamu lakukan sebagai upaya mengurangi kemiskinan di Indonesia adalah dengan memberdayakan ekonomi lokal. Dibandingkan membeli barang-barang impor, kamu bisa mulai membeli produk lokal milik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kalau pintar memilih, kualitas produk UMKM juga tak kalah dengan yang impor lho.
Saat ini, produk UMKM sudah mudah ditemukan. Kamu bisa mencarinya di e-commerce hingga supermarket sekalipun. Dalam lingkup yang lebih kecil, kamu juga bisa berkontribusi terhadap perekonomian sekitar. Misalnya, dengan jajan di warung, membeli hasil bumi di pasar tradisional, dan membeli produk yang dijual oleh tetangga.
Dengan membeli produk dan jasa dari mereka, kamu sudah membantu menciptakan lapangan kerja lokal dan menggerakkan perekonomian di daerah sekitar.
Bila ingin berupaya lebih, kamu juga bisa membangun komunitas untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan peluang UMKM. Adapun saat ini, ada banyak komunitas yang membantu pemberdayaan masyarakat, misalnya Komunitas Pemberdayaan Perempuan di Kota Padang, Komunitas Pemberdayaan Petani di Kabupaten Brebes, dan Komunitas Pemberdayaan Nelayan di Kabupaten Pangandaran.
Terinspirasi dari hal itu, kamu juga bisa memulainya secara kecil-kecilan untuk menyejahterakan masyarakat.
Salah satu hal dasar yang diperlukan untuk menghindari kemiskinan adalah memiliki literasi finansial yang baik. Untuk itu, kamu perlu mengetahui pemahaman soal ini. Agar berdampak pada sekitar, pengetahuan finansial yang sudah kamu dapat nanti bisa juga dibagikan kepada masyarakat yang kurang akses terhadap informasi ini. Dengan begitu, mereka dapat mengelola uang dengan lebih bijak.
Gerakan seperti itu sudah dilakukan oleh salah satu komunitas bernama Jemberindo. Berkat kepedulian mereka terhadap literasi finansial UMKM di wilayah Jember, komunitas ini berupaya memberikan pengetahuan tentang manajemen keuangan kepada para pelaku UMKM.
Terinspirasi gerakannya, kamu bisa mulai menerapkan cara tersebut ke orang-orang terdekatmu.
Memulai usaha kecil atau proyek produktif dapat memberikan pendapatan tambahan dan menciptakan lapangan kerja. Ini juga bisa membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Kalau kamu tertarik dengan langkah seperti ini dan kebetulan cukup modal, cobalah untuk mengidentifikasi peluang bisnis yang sesuai dengan keahlian masyarakat di sekitar.
Jika sudah tahu, kamu bisa memulainya dengan perencanaan yang matang.
Kalau cara seperti itu dianggap terlalu utopia, kamu juga bisa mengajak teman atau mencari tim yang memiliki visi sama untuk menjalankannya.
Meningkatkan pendidikan adalah salah satu jalan untuk mengentaskan kemiskinan. Pendidikan yang dimiliki bahkan bisa menjadi modal untuk mencari peluang dan meningkatkan pendapatan.
Agar lebih berdampak, kamu bisa membantu individu atau keluarga yang kurang beruntung dengan memberikan pelatihan atau bimbingan keterampilan. Hal ini dapat meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan atau memulai usaha kecil.
Sebagai informasi, saat ini, ada platform yang bisa menghubungkan komunitas wirausaha global dan relawan mentor bisnis, yakni MicroMentor. Platform ini bisa jadi wadah kamu yang ingin menjadi mentor relawan.
Itulah empat cara yang bisa kamu lakukan sebagai upaya menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia. Yuk, mulai dari cara yang mudah sekarang.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya