Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Sebabkan Produksi Listrik PLTA Menurun karena Kekeringan

Kompas.com - 09/10/2023, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comKekeringan parah yang disebabkan oleh perubahan iklim membuat produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) mengalami penurunan secara global.

Hal tersebut semakin memperparah siklus lingkaran setan perubahan iklim, di mana emisi yang dilepaskan tidak bisa menurun karena listrik yang disuplai PLTA diganti dengan energi fosil.

Laporan tersebut disampaikan lembaga think tank energi Ember dalam laporannya yang dirilis pada Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Waduk Saguling Surut, Operasional PLTA Jadi Terdampak

Pada paruh pertama tahun ini, total emisi di sektor ketenagalistrikan meningkat 0,2 persen, sebagaimana dilansir Reuters.

Padahal, kontribusi listrik yang diproduksi pembangkit listik tenaga bayu (PLTB) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di dunia meningkat 14,3 persen pada periode yang sama.

“Meskipun melihat pertumbuhan energi bayu dan surya yang luar biasa merupakan hal yang menggembirakan, kita tidak dapat mengabaikan kenyataan nyata dari kondisi hidro yang merugikan yang diperburuk oleh perubahan iklim,” kata analis listrik senior Ember, Malgorzata Wiatros-Motyka.

Produksi listrik dari PLTA menurun sekitar 177 terawatt-jam (TWh) akibat kekeringan, dan China menyumbang hampir 75 persen dari total penurunan itu.

Baca juga: 10 Negara dengan PLTA Terbanyak di Dunia

Data menunjukkan bahwa emisi karbon akan turun sebesar 2,9 persen jika PLTA tetap beroperasi stabil dari tahun ke tahun.

Guna mencukupi kebutuhan energi yang tidak bisa dipenuhi PLTA karena kekeringan, bahan bakar fosil dipakai untuk menutupinya.

Di China, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) meningkat 8 persen. Sedangkan di AS, PLTG meningkat 8,1 persen.

Namun, pertumbuhan permintaan listrik yang rendah pada paruh pertama 2023 cukup membantu menekan peningkatan emisi.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Tingkat pertumbuhan permintaan listrik total di dunia hanya 0,4 persen. Angka ini sangat rendah bila dibandingkan rata-rata pertumbuhan selama 10 tahun yaitu 2,6 persen.

Pertumbuhan pasokan listrik dari PLTS juga cukup membantu menurunkan total emisi. Sebanyak 104 TWh listrik dari PLTS masuk ke dalam bauran energi global.

Akan tetapi, pertumbuhan produksi listrik dari PLTB dan PLTS masih berada di bawah tingkat absolut pada 2022.

Badan Energi Internasional (IEA) baru-baru ini menyebutan, energi terbarukan perlu tumbuh dengan hingga tiga kali lipat pada akhir dekade ini agar target mencegah kenaikan suhu 1,5 derajat dapat tercapai.

Baca juga: Bukaka Jamin Smelter Nikel Tahap II Palopo Ramah Lingkungan, Andalkan Listrik PLTA

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau