Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Bekerja secara "Hybrid" Berdampak Positif terhadap Keuntungan Perusahaan

Kompas.com - 13/10/2023, 11:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 90 persen bisnis menilai penerapan pekerjaan hybrid dan pekerjaan jarak jauh atau work from anywhere, memiliki dampak positif terhadap keuntungan perusahaan.

Namun, hal itu harus disertai dengan kemudahan terhadap akses tekonologi yang dibutuhkan karyawan untuk bekerja dengan baik di rumah atau pun di kantor.

Sekitar separuh atau 48 persen secara global dan 51 persen di wilayah Asia Pasifik, perusahaan sangat setuju mengenail hal itu.

Demikian temuan NTT Ltd, perusahaan infrastruktur dan layanan TI dalam "2023 Global Employee Experience Trends Report".

Laporan ini mengungkapkan dampak dari tren pekerjaan saat ini, seperti pekerjaan hybrid dan kecerdasan buatan (AI), terhadap strategi pengalaman karyawan (EX) dan hubungan antara pengalaman karyawan dan kinerja bisnis.

Baca juga: Ekonomi Hijau Jadi Salah Satu Arah Kebijakan Indonesia

Banyak perusahaan kini menerapkan pendekatan yang lebih terstruktur dalam bekerja. Data menunjukkan bahwa sekitar 56 persen secara global dan 58 persen di kawasan Asia-Pasifik pekerja hybrid menghabiskan separuh waktu kerja mereka di kantor.

Namun, dengan model hybrid yang masih disukai dan diakui oleh mayoritas pemimpin bisnis sebagai hal yang mendasar bagi pengalaman karyawan yang positif, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka menyediakan teknologi yang dibutuhkan karyawan untuk bekerja secara efektif, di mana pun lokasinya.

Hal ini menunjukkan bagaimana narasi EX telah berkembang selama beberapa tahun terakhir. Saat ini, prioritas bisnis adalah agar proaktif memastikan karyawan mendapat dukungan dan memiliki teknologi yang tepat supaya mereka merasa terhubung dan mendorong efisiensi.

Perusahaan-perusahaan dengan kinerja yang terbaik yang meningkatkan pengeluaran TI dan berinvestasi pada teknologi EX memiliki peluang 56 persen lebih tinggi melaporkan pertumbuhan bisnis yang lebih baik karena peningkatan EX dibandingkan perusahaan yang kinerjanya kurang baik.

Dan, sekitar 89 persen lebih tinggi dibandingkan perusahaan lainnya dalam meningkatkan kepuasan karyawan secara signifikan.

Baca juga: Money Matter, Gita Wirjawan: Pendidikan Vital bagi Perkembangan Ekonomi

Wakil Presiden Eksekutif Layanan Jaringan di NTT Ltd. Amit Dhingra memandang masih ada kesenjangan yang terlalu besar antara apa yang dibutuhkan karyawan dan apa yang disediakan oleh perusahaan.

Terlalu sering kita melihat strategi kerja hybrid yang berfokus pada satu jenis model kerja, padahal karyawan menginginkan fleksibilitas dalam bekerja dengan cara yang tepat bagi mereka.

Sangat positif melihat bahwa 73 persen perusahaan setuju bahwa kerja hybrid dan kerja jarak jauh telah mendorong investasi mereka dalam hal mobilitas selama dua tahun terakhir untuk meningkatkan fleksibilitas, namun masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengurangi kesenjangan dan meningkatkan EX.

"Hal ini terutama karena karyawan yang puas dan terlibat 66 persen lebih berpotensi memberikan layanan luar biasa kepada pelanggan," ungkap Dhingra.

Selain pekerjaan hybrid, EX juga dipengaruhi oleh peningkatan AI, sebuah teknologi baru yang menjadi pendorong nomor satu untuk pengalaman pelanggan (CX) masa depan dan strategi EX.

Sementara antarmuka AI akan menjadi standar bagi empat dari lima perusahaan dalam 12 bulan ke depan.

Baca juga: Kejar Ekonomi Hijau, BI dan Pemerintah Godok Kalkulator Karbon untuk Industri

Meskipun demikian, 87 persen perusahaan setuju bahwa peran manusia tetap menjadi elemen penting dalam berinteraksi dengan pelanggan.

"Temuan NTT mencerminkan lanskap kerja yang dinamis saat ini, termasuk era kerja hybrid yang lebih permanen dan fokus pada keterlibatan karyawan," tambah President & Principal Analyst McGee-Smith Analytics Sheila McGee-Smith.

Menurutnya, adopsi AI terus berkembang, didorong oleh hasil bisnis nyata yang dibawa oleh teknologi AI yang revolusioner.

"Perusahaan sedang mencari panduan tentang bagaimana memanfaatkan semua yang dapat ditawarkan oleh AI demi keberhasilan dalam mendominasi pasar sekaligus mendukung pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan karyawan," ucapnya.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Rentokil Initial Indonesia dan IPB Berkolaborasi, Cetak Generasi Siap Bersaing

Rentokil Initial Indonesia dan IPB Berkolaborasi, Cetak Generasi Siap Bersaing

Swasta
Pengetahuan Masyarakat Adat Perlu Diarusutamakan untuk Restorasi Lahan

Pengetahuan Masyarakat Adat Perlu Diarusutamakan untuk Restorasi Lahan

LSM/Figur
HUT Ke-18 Paramount Enterprise, Rangkul Komunitas untuk Masa Depan Berkelanjutan

HUT Ke-18 Paramount Enterprise, Rangkul Komunitas untuk Masa Depan Berkelanjutan

Swasta
COP16 Riyadh: Masyarakat Adat Desak Pengakuan hingga Pembiayaan Langsung

COP16 Riyadh: Masyarakat Adat Desak Pengakuan hingga Pembiayaan Langsung

LSM/Figur
Menteri Lingkungan Hidup Berencana Rehabilitasi 600.000 Hektar Habitat Mangrove

Menteri Lingkungan Hidup Berencana Rehabilitasi 600.000 Hektar Habitat Mangrove

Pemerintah
Aktivitas Manusia Harus Berkelanjutan untuk Lawan Degradasi Lahan

Aktivitas Manusia Harus Berkelanjutan untuk Lawan Degradasi Lahan

LSM/Figur
Perubahan Iklim Ancam Pasokan Pangan Global

Perubahan Iklim Ancam Pasokan Pangan Global

LSM/Figur
China Bikin Pembangkit Listrik Tenaga Surya Lepas Pantai Terbesar di Dunia

China Bikin Pembangkit Listrik Tenaga Surya Lepas Pantai Terbesar di Dunia

Pemerintah
Tunda Atasi Perubahan Iklim Butuh Biaya 4 Kali Lebih Banyak

Tunda Atasi Perubahan Iklim Butuh Biaya 4 Kali Lebih Banyak

Pemerintah
Para Pemuda Gaungkan Pertanian Berkelanjutan dalam COP16 Riyadh

Para Pemuda Gaungkan Pertanian Berkelanjutan dalam COP16 Riyadh

LSM/Figur
Pemerintah Upayakan Cegah Kepunahan Kura-kura Leher Ular Rote

Pemerintah Upayakan Cegah Kepunahan Kura-kura Leher Ular Rote

Pemerintah
Mengengok Upaya Pemimpin Daerah Melawan Degradasi Lahan dan Penggurunan

Mengengok Upaya Pemimpin Daerah Melawan Degradasi Lahan dan Penggurunan

Pemerintah
Peneliti dari Ocean Gardener Temukan Koloni Karang Raksasa di Nusa Penida

Peneliti dari Ocean Gardener Temukan Koloni Karang Raksasa di Nusa Penida

LSM/Figur
WWF Indonesia Bikin Kampanye untuk Ajak Masyarakat Jaga Warisan Alam Tanah Air

WWF Indonesia Bikin Kampanye untuk Ajak Masyarakat Jaga Warisan Alam Tanah Air

LSM/Figur
Komisi UE Investasikan 4,6 Miliar Euro untuk Proyek Teknologi Bersih

Komisi UE Investasikan 4,6 Miliar Euro untuk Proyek Teknologi Bersih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau