Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Prediksi Anomali Iklim hingga Maret 2024, Ini Antisipasi Pemerintah

Kompas.com - 17/10/2023, 06:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi terjadinya anomali iklim, baik El Nino dari Samudera Pasifik dan Indian Dipole Ocean (atau Dipol Samudera Hindia positif sejak Juli 2023 hingga selesai Maret 2024.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan hal ini dalam acara live Youtube "Kolaborasi Global Antisipasi Krisis Air Dampak Perubahan Iklim", Senin (16/10/2023).

"Kita bisa mendeteksi potensi terjadinya anomali iklim, baik El Nino dari Samudera Pasifik dan Indian Dipole Ocean positif dari Samudera Hindia, dan kami prediksi itu akan dimulai sejak Juli tahun ini dan berakhir tahun depan yaitu sekitar Maret, Februari-Maret itu akan berlangsung," jelas Dwikorita.

Pada periode tersebut, akan terjadi peristiwa El Nino modera atau setara dengan anomali iklim yang terjadi pada tahun 2019. Saat itu, dampaknya akan terjadi kebakaran lahan dan hutan, maupun kekeringan.

Baca juga: 3,46 Juta Keluarga Terancam Kekeringan akibat El Nino

Dwikorita mengungkapkan, hal ini didasari oleh monitoring yang dilakukan BMKG secara menerus melalui data satelit terhadap suhu muka air laut, baik di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia pada Januari tahun 2023 atau akhir tahun lalu.

"Namun, kali ini, karena kita sudah deteksi lebih dini, di akhir tahun lalu atau awal tahun ini. Maka, potensi dampak itu dimitigasi sejak dini," tambah dia.

Misalnya, sejak Februari 2023, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan waduk, irigasi, maupun embung.

Bahkan, kata Dwikorita, Kementerian PUPR telah menyiapkan pengeboran sumur air untuk berjaga-jaga apabila nantinya kekurangan air.

Kemudian, BMKG bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memodifikasi teknologi cuaca.

Tujuannya, untuk mengarahkan awan-awan hujan turun di calon lokasi yang diprediksi kekeringan.

"Jadi, menabung air tanah dari hujan, disiapkan agar Juli nanti turunnya muka air tanah tidak terlalu dalam dan kahan gambut tidak terlalu kering. Sehingga, tidak terlalu basah. Juga, awan-awan hujan disiapkan untuk mengisi embung-embung," tuntas Dwikorita.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau