Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Berkelanjutan, Lapis Bogor Sangkuriang dan Pemkot Bogor Sepakat Kembangkan Pariwisata dan UMKM

Kompas.com, 21 Oktober 2023, 08:25 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - PT Agrinesia Raya melalui salah satu produknya Lapis Bogor Sangkuriang bersama Pemerintah Kota Bogor menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sebagai komitmen mengangkat kearifan lokal melalui peningkatan ekosistem ekonomi.

Pada kolaborasi ini, keduanya akan sejalan dalam mendukung penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan, serta pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Bogor.

Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai oleh-oleh khas Bogor yang juga lahir di kota ini, ingin senantiasa berdedikasi untuk memberikan kontribusi positif bagi komunitas di sekitarnya.

Hal ini sejalan dengan salah satu visi Pemerintah Kota Bogor untuk memajukan ekonomi lokal dan pengembangan pariwisata.

Bersama, keduanya akan mendukung penyelenggaraan kegiatan pariwisata inovatif, menghadirkan pengalaman unik bagi masyarakat maupun wisatawan, serta mempromosikan produk berbahan talas seperti Lapis Bogor Sangkuriang sebagai daya tarik serta kearifan lokal Bogor.

Lebih dari itu, kerja sama ini juga berfokus pada pemberdayaan dan pengembangan UMKM di Kota Bogor.

Dalam upaya bersama untuk mendukung pengembangan UMKM, Pemerintah Kota Bogor menginisiasi program-program untuk peningkatan UMKM, sehingga kemudian produk UMKM dapat dikurasi dan masuk ke toko Lapis Bogor Sangkuriang.

Langkah ini dipandang optimis dapat memberikan dorongan besar bagi pertumbuhan UMKM lokal dan perekonomian di tingkat komunitas.

Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyambut baik kerja sama dengan Lapis Bogor Sangkuriang.

PT Agrinesia Raya Lapis Bogor Sangkuriang dan Pemkot Bogor menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada 20 Oktober 2023.DOK. AGRINESIA PT Agrinesia Raya Lapis Bogor Sangkuriang dan Pemkot Bogor menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada 20 Oktober 2023.

Dalam agenda penandatanganan MoU yang berlangsung pada Jumat (20/10/2023), di Kantor Walikota Bogor, Bima Arya mengatakan “perubahan kini berjalan semakin cepat. Maka dari itu, kita harus berada bersama-sama dengan UMKM untuk naik kelas, didampingi dengan adanya pelatihan-pelatihan yang melibatkan industri seperti Lapis Bogor Sangkuriang.”

Dorong ekonomi lokal berkelanjutan

Rizka Wahyu Romadhona, Founder dan Owner Lapis Bogor Sangkuriang menyampaikan “kami memandang bahwa ada semangat yang sama antara Lapis Bogor Sangkuriang dan Pemerintah Kota Bogor dalam menciptakan ekonomi lokal yang berkelanjutan, mendukung komunitas, serta merawat kearifan lokal Bogor."

"Kami berharap kerja sama ini menjadi langkah penting dalam perjalanan kami untuk memajukan nilai-nilai kearifan lokal yang memberikan dampak positif bagi kota dan masyarakatnya,” tambahnya.

Nanang Siswanto, Marketing Director Lapis Bogor Sangkuriang, menambahkan “kami begitu antusias dengan peluang kolaborasi bersama Pemerintah Kota Bogor. Inilah yang kami maksud dengan membentuk ekosistem ekonomi ‘dari hulu ke hilir’."

"Setelah kemarin Lapis Bogor Sangkuriang melakukan penandatanganan MoU dengan IPB untuk memberdayakan bagian hulu, yakni kelompok petani talas. Kini bagian hilir meliputi masyarakat dan UMKM, yang coba kami kembangkan dengan menggandeng dukungan Pemerintah Kota Bogor,” jelasnya.

Baca juga: Jadi Mitra AIS Forum, Lazada Komitmen Dukung Ekonomi Berkelanjutan di RI

“Kerja sama ini akan membuka potensi Lapis Bogor Sangkuriang untuk lebih terlibat dari segi pariwisata maupun event-event menarik di Bogor. Harapannya, Lapis Bogor Sangkuriang sebagai oleh-oleh khas Kota Bogor, dapat semakin dikenal oleh wisatawan yang berkunjung ke Bogor,” pungkas Nanang.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Mikroplastik Cemari Pakan Ternak, Bisa Masuk ke Produk Susu dan Daging
Mikroplastik Cemari Pakan Ternak, Bisa Masuk ke Produk Susu dan Daging
LSM/Figur
Krisis Iklim Perparah Bencana di Asia Tenggara, Ketergantungan Energi Fosil Harus Dihentikan
Krisis Iklim Perparah Bencana di Asia Tenggara, Ketergantungan Energi Fosil Harus Dihentikan
LSM/Figur
Ada Perusahaan Sawit Beroperasi di Area Hutan dan Tak Lolos Verifikasi, Sertifikasi Dipertanyakan
Ada Perusahaan Sawit Beroperasi di Area Hutan dan Tak Lolos Verifikasi, Sertifikasi Dipertanyakan
Swasta
Emisi Kebakaran Hutan Global Jauh Lebih Tinggi dari Prediksi
Emisi Kebakaran Hutan Global Jauh Lebih Tinggi dari Prediksi
LSM/Figur
Indonesia Berpotensi Manfaatkan Panas Bumi Generasi Terbaru, Bisa Penuhi 90 Persen Kebutuhan Industri
Indonesia Berpotensi Manfaatkan Panas Bumi Generasi Terbaru, Bisa Penuhi 90 Persen Kebutuhan Industri
LSM/Figur
Banjir Ancam Kota Pesisir di Dunia, Risikonya Terus Meningkat
Banjir Ancam Kota Pesisir di Dunia, Risikonya Terus Meningkat
Pemerintah
Lubang Ozon di Antartika Menyusut, Tanda Bumi Mulai Pulih?
Lubang Ozon di Antartika Menyusut, Tanda Bumi Mulai Pulih?
Pemerintah
Tanah, Tangan, dan Tutur: Model Komunikasi Budaya Lokal Melawan Komodifikasi
Tanah, Tangan, dan Tutur: Model Komunikasi Budaya Lokal Melawan Komodifikasi
LSM/Figur
Penelitian Ungkap Kaitan Terumbu Karang dan Kenaikan Suhu Bumi
Penelitian Ungkap Kaitan Terumbu Karang dan Kenaikan Suhu Bumi
Swasta
Ekoteologi Didorong jadi Gerakan Pendidikan Nasional
Ekoteologi Didorong jadi Gerakan Pendidikan Nasional
Pemerintah
Lebih dari 70 Jenis Hiu Kini Dilindungi dan Diperketat Perdagangannya
Lebih dari 70 Jenis Hiu Kini Dilindungi dan Diperketat Perdagangannya
Pemerintah
Cuaca Ekstrem di Sumatera Dipicu Anomali Siklon Tropis, Ini Penjelasan Pakar
Cuaca Ekstrem di Sumatera Dipicu Anomali Siklon Tropis, Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
6 Cara Sederhana Mengurangi Food Waste di Rumah
6 Cara Sederhana Mengurangi Food Waste di Rumah
Swasta
Potensi Panas Bumi Capai 2.160 GW, RI Bisa Buka 650.000 Lapangan Kerja Baru
Potensi Panas Bumi Capai 2.160 GW, RI Bisa Buka 650.000 Lapangan Kerja Baru
LSM/Figur
Sumatera Dikepung Air: Krisis Ruang dan Kegagapan Informasi
Sumatera Dikepung Air: Krisis Ruang dan Kegagapan Informasi
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau