Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Teluk Gong Sulap Limbah Jadi Kompos hingga Jual Kemasan Bekas

Kompas.com - 03/07/2025, 09:07 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola, komunitas pedagang, dan mitra lingkungan Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara menyulap limbah organik menjadi pupuk kompos.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa komposting menghasilkan sekitar 600 kilogram (kg) kompos dari 1.100 kg sampah per bulan.

Selain itu, fermentasi limbah basah menjadi pupuk organik cair (POC) sebanyak 45 liter dihasilkan dari pengolahan per 1.000 kg sampah per bulan. Pengelola juga membudidayakan maggot guna mengurai 25 kg sampah organik dalam 20 hari.

"Untuk sampah anorganik, pengelolaan dilakukan secara kolaboratif. Sampah plastik dikumpulkan mingguan oleh kecamatan dengan volume 210 kg per bulan," ungkap Hanif dalam keterangannya, Rabu (2/7/2025).

Baca juga: Waste4Change Ungkap Tiga Langkah Kunci Atasi Krisis Sampah

Upaya pengolahan sampah lainnya ialah memisahkan kardus, botol plastik, dan kaleng untuk dijual kembali. Setidaknya ada 595 kg kemasan bekas terjual setiap bulannya.

Hanif mencatat, volume sampah harian di pasar ini diperkirakan mencapai 4 meter kubik yang terdiri dari 35 persen sampah organik, 63 persen anorganik, dan 2 persen sampah B3. Melalui pengelolaan limbah, timbulan sampah di Pasar Teluk Gong lantas ikut menurun.

“Kita harus memperketat pengelolaan sampah dari hulu, termasuk kawasan pasar tradisional. Pasar Teluk Gong merupakan salah satu titik penghasil sampah signifikan di Jakarta,” ujar Hanif.

Baca juga: Melihat Desa Wisata Samtama, Warga Kelola Sampah hingga Tanam Pohon di Gang Sempit

Pasar Jaya Teluk Gong yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya beroperasi setiap hari dan melayani ribuan orang. Karenanya, KLH akan mengevaluasi kembali sistem pengelolaan sampah di pasar tersebut.

“Berdasarkan hasil tinjauan kami, proses pengolahan sampah sudah berjalan cukup baik. Namun perlu ditingkatkan agar lebih menyeluruh dalam mencakup seluruh jenis sampah,” ujar Menteri Hanif.

Menurut dia, Pasar Teluk Gong bukan hanya sekadar pusat transaksi harian, tetapi juga harus menjadi percontohan nyata ekonomi sirkular serta perubahan perilaku masyarakat dalam mengatasi krisis sampah di kawasan urban.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Copot Segel di Pabrik Cikande, KLH Nyatakan Lokasi 'Clear and Clean'
Copot Segel di Pabrik Cikande, KLH Nyatakan Lokasi "Clear and Clean"
Pemerintah
Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan
Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan
BUMN
Guru Besar IPB: Sawah Kian Tergerus karena Alih Fungsi Lahan
Guru Besar IPB: Sawah Kian Tergerus karena Alih Fungsi Lahan
Pemerintah
Warga Desak KKP Cabut Izin Reklamasi karena Rusak Ekosistem Pulau Pari
Warga Desak KKP Cabut Izin Reklamasi karena Rusak Ekosistem Pulau Pari
Pemerintah
Tiga Remaja Jakarta Ubah 1,2 Ton Sampah Makanan Jadi Pakan Unggas
Tiga Remaja Jakarta Ubah 1,2 Ton Sampah Makanan Jadi Pakan Unggas
LSM/Figur
Pemprov Jakarta Punya 111 Stasiun Pemantau Kualitas Udara, Diklaim Terluas se-Indonesia
Pemprov Jakarta Punya 111 Stasiun Pemantau Kualitas Udara, Diklaim Terluas se-Indonesia
Pemerintah
Pengamat: Pengawasan Hutan Lemah karena Anggaran Pengelolaan Terlalu Kecil
Pengamat: Pengawasan Hutan Lemah karena Anggaran Pengelolaan Terlalu Kecil
LSM/Figur
Bappenas: Alokasi Dana Mitigasi Iklim Baru Rp 305 T, Pemerintah Buka Investasi
Bappenas: Alokasi Dana Mitigasi Iklim Baru Rp 305 T, Pemerintah Buka Investasi
Pemerintah
Perubahan Iklim Picu Musim Kebakaran Hutan Makin Parah
Perubahan Iklim Picu Musim Kebakaran Hutan Makin Parah
Pemerintah
Industri Makanan Gagal Penuhi Komitmen Dasar Kemasan Berkelanjutan
Industri Makanan Gagal Penuhi Komitmen Dasar Kemasan Berkelanjutan
Swasta
IUCN Akui Bahan Bakar Fosil Ancaman Alam, Dukung Perjanjian Penghentian Global
IUCN Akui Bahan Bakar Fosil Ancaman Alam, Dukung Perjanjian Penghentian Global
LSM/Figur
Kepunahan Massal karena Manusia Setara Era Dinosaurus
Kepunahan Massal karena Manusia Setara Era Dinosaurus
LSM/Figur
Panas Melanda RI, BMKG Catat Suhu Tertinggi Capai 38 Derajat
Panas Melanda RI, BMKG Catat Suhu Tertinggi Capai 38 Derajat
Pemerintah
Eropa Siapkan Bantuan Dana untuk Negara Terdampak Pajak Karbon Perbatasan
Eropa Siapkan Bantuan Dana untuk Negara Terdampak Pajak Karbon Perbatasan
Pemerintah
Antara Karbon dan Kedaulatan: Menakar Arah Transisi Energi Indonesia
Antara Karbon dan Kedaulatan: Menakar Arah Transisi Energi Indonesia
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau