KOMPAS.com - Dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara di Sumatera Barat bakal ditutup atau diakhiri operasionalnya pada 2060.
Keduanya adalah PLTU Teluk Sirih dan PLTU Ombilin (Sijantang). Sebagai gantinya, akan dikembangkan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Sumbar Herry Martinus di Padang, Sumatera Barat, Jumat (20/10/2023).
Baca juga: Pemerintah Masih Godok Peta Jalan Pensiun Dini PLTU Batu Bara
"Dalam rencana umum energi daerah (RUED), Sumbar memproyeksikan atau merencanakan dua PLTU itu akan ditutup pada 2060," kata Herry, sebagaimana dilansir Antara.
Herry mengatakan, kedua PLTU batu bara tersebut masing-masing memiliki generator berkapasitas 2 x 100 megawatt (MW).
Penutupan dua PLTU batu bara itu diambil pemerintah setempat agar penggunaan energi fosil dapat dikurangi karena tidak ramah lingkungan.
"Jadi, kami proyeksikan pada 2060 ada dua pembangkit listrik ini harus ditukar dengan energi baru terbarukan," ujar Herry.
Baca juga: Teknologi Penangkap Karbon Lebih Mahal daripada Pensiun Dini PLTU Batu Bara
Herry memastikan upaya transisi dari energi fosil ke EBT di Sumatera Selatan secara perlahan akan terus dimaksimalkan.
Dia menuturkan, hingga Desember 2022 capaian, EBT di sana mencapai 29 persen dari target 40 persen pada 2025.
Terkait upaya percepatan transisi energi, Herry menuturkan pemerintah provinsi terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar regulasi yang mengaturnya dibuat sesederhana mungkin.
Baca juga: 23,7 Persen Pembangkit Listrik Batu Bara Indonesia adalah PLTU Captive
Dia berharap, pengembangan EBT bisa terealisasi dengan maksimal sesuai dengan RUED.
"Hal itu bisa kita kawal bersama agar implementasi energi baru terbarukan ini sesuai dengan rencana," ujar Herry.
Dia menambahkan, pengembangan EBT juga menjadi salah satu upaya bersama dalam mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060.
Baca juga: PLTU Batu Bara Terakhir di Indonesia Pensiun 2058
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya