JAKARTA, KOMPAS.com - Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan mempercepat kedaulatan pangan dengan menghentikan alih fungsi/guna lahan, dalam misinya sebagai pasangan capres dan cawapres 2024.
Misi tersebut tertuang dalam delapan gerak cepat guna mewujudkan visi Negara Maritim yang Adil dan Lestari.
Penghentian alih guna lahan ini dilakukan untuk memastikan lahan subur dan lahan produktif diberikan sesuai peruntukannya bagi petani kecil dan buruh tani.
Tak hanya itu, pasangan yang dideklarasikan pada 18 Oktober 2023 tersebut juga akan memperkuat "bagi-bagi" lahan produktif dan subur tersebut dengan pengelolaan tata ruang yang adil dan berkelanjutan.
Baca juga: Sorgum, Tanaman Kaya Manfaat yang Cocok di Lahan Bekas Tambang
Ganjar-Mahfud menempatkan penghentian alih guna lahan ini sebagai bagian dari misi Kedaulatan Pangan untuk mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah.
Dalam misi yang sama, pasangan ini juga menjamin ketersediaan pangan dari dalam negeri, aman, berkualitas, murah, dan terdiversifikasi berbasis kearifan lokal serta mendukung Desa Mandiri Pangan. Kemudian memastikan pangan murah melalui stabilisasi harga pangan.
Keberpihakan kepada petani (juga peternak, dan nelayan), mereka tunjukkan dalam melalui dukungan alat modern, benih unggul, pupuk berkualitas, murah, dan tepat waktu.
Selain itu, memperbanyak sistem pengairan (waduk, bendungan, embung dan irigasi), jalan usaha tani yang memadai, fasilitas cold storage, serta pengolahan dan pemasaran hasil tani, ikan, maupun ternak terintegrasi.
Selanjutnya, pasangan ini juga akan membangun industri pangan berdaya saing dengan mengutamakan sumber pangan lokal untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah melalui fasilitasi penelitian dan teknologi pangan ramah lingkungan.
Baca juga: Indonesia Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan dengan Amerika Latin dan Karibia
Sementara, Negara Maritim dalam visi Negara Maritim Adil dan Lestari dimaknai Ganjar-Mahfud sebagai kekuatan dan posisi Indonesia yang akan membentuk paradigma baru tentang laut yang bukan pemisah, melainkan pemersatu.
"Laut adalah jalan masa depan sekaligus kekuatan ekonomi, konektivitas, diplomasi, serta pertahanan dan keamanan," bunyi visi-misi tersebut.
Laut dapat dimanfaatkan, dijaga, dan dirawat secara berkelanjutan agar bermuara pada kedaulatan negara dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan Adil dan Lestari adalah muara dari langkah yang ditempuh seluruh elemen bangsa dalam membangun negeri.
Menurut mereka, hidup rakyat harus sejahtera, merasakan keadilan sosial terlaksana, dan hidup dalam alam Indonesia yang lestari. Sehingga tiap-tiap manusia Indonesia betul-betul merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya