JAKARTA, KOMPAS.com - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) melalui anak usahanya PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT), berkolaborasi dengan SUN Energy mengembangkan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dipasang di atap pabrik GMIT yang memproduksi edamame.
Sebagai perusahaan pangan berbasis agribisnis yang berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, ANJ memiliki visi menjadi perusahaan pangan berbasis agribisnis berkelas dunia yang meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan alam.
Pada tahun 2030, ANJ menargetkan dapar mencapai Nol Emisi Karbon, mengurangi pemakaian sumber energi fosil sebesar 20 persen, serta meningkatkan portofolio penggunaan energi terbarukan hingga lebih dari 65 persen pada tahun 2025.
Sistem PLTS Atap yang dipasang di atap gedung GMIT diperkirakan mampu menyuplai 15 persen kapasitas listrik di kawasan operasional, sekaligus mampu mereduksi emisi karbon sebesar 422 ton setiap tahun.
Baca juga: PLN Butuh Rp 2.450 Triliun Kembangkan EBT, Pemerintah Fokus PLTS
Hal ini sejalan dengan komitmen ANJ untuk mengoptimalisasi energi terbarukan dalam mendukung kegiatan operasionalnya.
Direktur Utama GMIT Imam Wahyudi menuturkan, kehadiran sistem PLTS menjadi salah satu implementasi konkret dari strategi untuk mengintegrasikan aspek Environment Social Governance (ESG) ke dalam proses bisnis yang telah dicanangkan perusahaan.
Di tengah urgensi perubahan iklim yang saat ini dihadapi, Grup ANJ membuktikan bahwa sektor agribisnis dapat berperan dalam mengurangi dampak terhadap lingkungan, yakni mengoptimalisasi sumber energi terbarukan.
Melalui kolaborasi ini, Perusahaan berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca, sekaligus mengurangi biaya energi dalam jangka panjang.
"Proyeksi penurunan emisi karbon adalah sekitar 422 Ton CO2 setiap tahunnya yang setara dengan 13.122 pohon,” jelas Imam.
Komitmen serta gagasan yang dicanangkan oleh Grup ANJ disambut baik oleh SUN Energy sebagai perusahaan pengembang PLTS.
Baca juga: Jadi Solusi Ramah Lingkungan, Ini 5 Manfaat Penggunaan PLTS
Deputy CEO SUN Energy Dion Jefferson menambahkan, Perusahaan melihat peningkatan tren implementasi PLTS khususnya di Jawa Timur.
Instalasi PLTS di PT Gading Mas Indonesia Teguh ini turut memperlihatkan bahwa PLTS kian diminati dan dapat bekerja secara efisien di berbagai sektor industri, termasuk sektor agribisnis.
"Kami terus mendorong perusahaan ritel lainnya untuk meningkatkan proporsi penggunaan energi terbarukan melalui energi surya sehingga setiap produk yang dikonsumsi oleh masyarakat bisa diakui sebagai produk yang diproduksi dari sumber energi ramah lingkungan,” jelas Dion dalam rilis pers, Jumat (19/10/2023).
Ke depan, SUN Energy melihat peluang besar bagi pemerintah dan para pelaku industri untuk dapat mengedukasi masyarakat mengenai penggunaan sumber energi terbarukan dan produk ramah lingkungan melalui simbol atau ikon pada label pangan produk kemasan.
Contohnya, ikon daur ulang, tempat sampah, sertifikasi, yang menjelaskan informasi dasar mengenai kualitas, keberlanjutan, dan cara menggunakannya.
“Jika masyarakat terbiasa melihat ikon energi ramah lingkungan, masyarakat jadi lebih familiar dengan pemanfaatan energi surya. Kami juga berharap masyarakat dapat mengapresiasi produk ramah lingkungan serta mengajak lebih banyak orang untuk peduli lingkungan,” tutup Dion.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya