Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Indikator Tujuan 15 SDGs Ekosistem Daratan

Kompas.com - 02/11/2023, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comSustainable Development Goals (SDGs) merupakan komitmen bersama untuk mencapai kesejahteraan masyarakat sekaligus tetap melestarikan lingkungan.

Di Indonesia, SDGs dialihbahasakan menjadi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kementerian PPN/Bappenas.

Pencapaian SDGs membutuhkan indikator untuk memonitor dan mengevaluasi capaian 17 tujuan beserta 169 targetnya.

Indikator-indikator ini disusun berdasarkan tujuan dan target yang ingin dicapai dalam tujuan tersebut. Masing-masing dari tujuan SDGs memiliki target sendiri-sendiri.

Artikel ini akan membahas daftar indikator tujuan 15 SDGs yaitu ekosistem daratan di Indonesia, sebagaimana dilansir dari publikasi Kementerian PPN/Bappenas.

Baca juga: SDGs: Pengertian, Sejarah, dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Ekosistem daratan

Tujuan nomor 15 dari SDGs adalah ekosistem daratan yaitu melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan.

Selain itu mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati.

Baca juga: Mengenal 17 Tujuan SDGs Pembangunan Berkelanjutan Beserta Penjelasannya

Indikator tujuan 15 SDGs

Indikator 15.1.1* Proporsi kawasan hutan terhadap total luas lahan.

Indikator 15.1.2 Proporsi situs penting keanekaragaman hayati daratan dan perairan darat dalam kawasan konservasi, berdasarkan jenis ekosistemnya.

Indikator 15.1.2.(a) Luas Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (HCV).

Indikator 15.2.1 Kemajuan menuju pengelolaan hutan lestari.

Indikator 15.2.1.(a) Jumlah KPH yang masuk Kategori Maju.

Indikator 15.3.1* Proporsi lahan yang terdegradasi terhadap luas lahan keseluruhan.

Indikator 15.4.1* Situs penting keanekaragaman hayati pegunungan dalam kawasan konservasi.

Indikator 15.4.2* Indeks tutupan hijau pegunungan.

Indikator 15.5.1* Indeks Daftar Merah (Red-list index).

Indikator 15.6.1* Kerangka kerja legislasi, administratif dan kebijakan untuk memastikan pembagian manfaat yang adil dan merata.

Indikator 15.7.1 Proporsi satwa liar dari hasil perburuan atau perdagangan illegal.

Indikator 15.7.1.(a) Jumlah kasus perburuan atau perdagangan illegal Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL).

Indikator 15.8.1* Kerangka legislasi nasional yang relevan dan memadai dalam pencegahan atau pengendalian jenis asing invasive (JAI).

Indikator 15.9.1 (a) Rencana pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Aichi 2 dari Rencana Strategis; dan (b) integrasi keanekaragaman hayati ke dalam sistem akuntansi dan pelaporan nasional atau Sistem Akuntansi Lingkungan Ekonomi.

Indikator 15.9.1.(a) Rencana pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Aichi 2 dari Rencana Strategis.

Indikator 15.a.1 (a) Bantuan pembangunan resmi untuk konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan; dan (b) pendapatan yang dihasilkan dan pembiayaan dimobilisasi dari instrumen ekonomi terkait keanekaragaman hayati.

Indikator 15.a.1.(a) Bantuan pembangunan resmi untuk konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.

Indikator 15.b.1 (a) Bantuan pembangunan resmi untuk konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan; dan (b) pendapatan yang dihasilkan dan pembiayaan dimobilisasi dari instrumen ekonomi terkait keanekaragaman hayati.

Indikator 15.b.1.(a) Bantuan pembangunan resmi untuk konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.

Indikator 15.c.1 Proporsi hidupan liar dari hasil perburuan atau perdagangan gelap.

Indikator 15.c.1.(a) Jumlah kasus perburuan atau perdagangan ilegal TSL.

Baca juga: 4 Pilar SDGs di Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com