Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2023, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatatkan peningkatan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 5,8 persen menjadi 654.997 mt hingga Kuartal III-2023 dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar 619.311 mt.

Peningkatan produksi tersebut terutama dikontribusi oleh perkebunan di Pulau Belitung sebesar 185.698 mt, yang didorong oleh produktivitas yang tinggi dari tanaman-tanaman kelapa sawit muda hasil penanaman kembali (replanting).

Sementara perkebunan muda di Papua Barat Daya menyumbangkan total produksi TBS sebanyak 91.228 mt, meningkat 13,0 persen dibandingkan produksi TBS pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan produksi ini sejalan dengan peningkatan produksi dari tanaman muda yang baru menghasilkan serta perbaikan akses jalan dan infratruktur.

Baca juga: Berdayakan Petani Swadaya, Musim Mas Komitmen Keberlanjutan Industri Kelapa Sawit

Hingga 30 September 2023, ANJT mencatat kemajuan atas komitmennya dalam pengembangan perkebunan plasma masyarakat dengan mengalokasikan tambahan 716 hektar lahan inti di perkebunan Papua Barat Daya untuk koperasi-koperasi plasma, sehingga total lahan plasma yang telah dialokasikan di perkebunan tersebut seluas 1.618 hektar.

Selain itu, pertumbuhan produksi TBS juga terjadi di dua perkebunan Perseroan yang memasuki profil usia tanaman prima, yaitu perkebunan Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan.

Direktur Keuangan ANJT Nopri Pitoy memperkirakan tren positif produksi TBS akan terus berlanjut pada kuartal terakhir tahun 2023 ini.

Perseroan juga berharap dapat mencatatkan pencapaian baru dalam produksi TBS pada tahun 2025. Hal tersebut didukung oleh kemajuan yang sangat baik atas proyek lateralisasi jalan di perkebunan Papua Barat Daya, serta produktivitas yang lebih baik dari tanaman hasil replanting di perkebunan Sumatera Utara I dan Pulau Belitung.

Peningkatan produksi TBS tersebut mendorong pertumbuhan produksi Crude Palm Oil (CPO) menjadi 212.221 mt sepanjang periode sembilan bulan Tahun 2023, meningkat 3,9 persen dibandingkan capaian produksi pada periode yang sama  tahun lalu, yaitu sebesar 204.220 mt.

Sementara itu, produksi Palm Kernel (PK) mengalami penurunan sebesar 4,4 persen menjadi 38.930 mt dibandingkan periode sama pada tahun lalu, yaitu sebesar 40.720 mt.

Baca juga: Koalisi Transisi Bersih Sebut Industri Sawit Rentan Jadi Ruang Korupsi

Adapun produksi Palm Kernel Oil (PKO) melonjak 43,0 persen menjadi 1.084 mt dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar 758 mt.

Seiring pertumbuhan produksi TBS dan CPO yang positif, ANJT mencatat pertumbuhan volume penjualan CPO 7,9 persen menjadi 212.816 mt dibandingkan periode sama tahun lalu, yaitu 197.216 mt.

Selain itu, ANJT juga berhasil menjual PKO sebanyak 1.049 mt yang meningkat sebesar 145,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 428 mt.

Namun, volume penjualan PK mengalami penurunan dua persen, sejalan dengan penurunan produksi PK.

Nopri menjelaskan, ANJT membukukan total pendapatan sebesar 176,7 juta dollar AS, menurun 12,5 persen dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau