DALAM World Hydropower Congress di Bali, Selasa (31/10/2023), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai potensi besar untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga air atau energi hidro.
Indonesia mempunyai 4.400 sungai potensial dan 128 di antaranya termasuk sungai besar.
Kondisi geomorfologi Indonesia yang sangat kompleks terdiri dari pegunungan dengan ketinggian hingga 6500 m, adanya perbukitan, dataran aluvial, dataran rendah dan pantai memengaruhi karakteristik sungai-sungai.
Curah hujan memengaruhi potensi sungai di Indonesia untuk dikembangkan sebagai energi hidro. Tinggi curah hujan di Indonesia mencapai lebih dari 2000 mm per tahun.
Tinggi curah hujan tersebut dipengaruhi letak Indonesia di khatulistiwa dan luasnya wilayah perairan laut Indonesia, yang kurang lebih mencapai 6,4 juta km persegi.
Sungai-sungai besar di Indonesia mempunyai panjang hingga ratusan kilometer. Panjang Sungai Kapuas di Kalimantan hingga 1143 km, Sungai Mahakam hingga 920 km, Sungai Barito hingga 900 km, Sungai Batang Hari di Sumatera hingga 800 km, Sungai Musi hingga 750 km dan Sungai Memberamo hingga 670 km.
Sungai besar dan panjang mempunyai potensi yang dapat dikembangkan untuk pembangkit listrik. Sementara sungai yang berukuran lebih kecil juga dapat dikembangkan untuk minihidro dan mikrohidro.
Sungai sebagai salah satu sumber energi baru terbarukan diharapkan dapat menutup kebutuhan energi listrik yang terus meningkat hampir 7 persen per tahun, di tengah semakin menurunnya sumber energi fosil untuk pembangkit listrik.
Data dan informasi geospasial dapat digunakan untuk mendukung perencanaan dan menghitung potensi pengembangan energi hidro.
Data spasial digital elevation model (DEM) dapat digunakan untuk menghitung panjang sungai, kemiringan sungai, kerapatan cabang sungai, lebar sungai dan bentuk daerah aliran sungai.
Data-data tersebut diperlukan secara teknis untuk menentukan tinggi rendahnya potensi sungai untuk mendukung pengembangan energi hidro.
Badan Informasi Geospasial (BIG) menyediakan Peta Rupabumi (RBI) di seluruh Indonesia. Peta tersebut tersedia dalam skala 1:25.000 untuk seluruh Pulau Jawa dan skala 1:50.000 untuk seluruh pulau lainnya di Indonesia.
Peta ini mengandung informasi kontur yang dapat digunakan untuk menyusun digital elevation model (DEM), di mana data DEM dapat digunakan untuk menghitung berbagai parameter sungai tersebut.
Ketersediaan debit air yang berkelanjutan dalam kapasitas tertentu sangat diperlukan dalam pengembangan energi hidro.
Untuk itu, Daerah Aliran Sungai (DAS) harus terjaga kelestariannya, tidak mengalami degradasi lingkungan dan kerusakan akibat perubahan tutupan lahan dan berkurangnya kawasan hutan di daerah hulu.
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan satu kesatuan wilayah dengan rangkaian sungai dan anak-anak sungai yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan secara alami kelaut.
Perubahan penggunaan lahan pada DAS dari kawasan hutan menjadi nonhutan akan memengaruhi dinamika debit aliran sungai.
Lahan terbuka mengakibatkan air hujan tidak tertahan, menjadi aliran permukaan (run off) dan tidak berkesempatan untuk disimpan kedalam tanah.
Energi aliran permukaan yang kuat dapat menimbulkan erosi, pengikisan tanah, dan mengakibatkan degradasi lahan.
DAS yang mengalami degradasi lanjut, maka aliran debit sungainya tidak stabil. Pada saat musim kemarau, debit akan berkurang sangat drastis dan pada musim penghujan debit akan melonjak. Hal ini berpengaruh dalam pengelolaan sungai untuk energi hidro.
Data spasial penginderaan jauh citra satelit dapat digunakan untuk melakukan pemantauan dan pemetaan terhadap kondisi tutupan lahan dalam suatu DAS.
Citra satelit dan foto udara juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi degradasi lahan dalam suatu kawasan DAS.
Untuk itu pengelolaan dan konservasi DAS juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengembangan potensi energi hidro.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya