JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai negara yang berlimpah sumber daya alam dan manusia, Indonesia dituntut untuk memperkuat inovasi dan penguasaan teknologi, supaya kita tidak tertinggal dalam berbagai bidang pembangunan, termasuk di bidang Kesehatan.
Inovasi dan teknologi kesehatan akan menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang solutif, praktis, cepat, mudah, dan terjangkau.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia telah mengambil langkah maju dalam mencapai kemandirian dan ketahanan sediaan farmasi.
Kementerian Kesehatan juga berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan melalui enam pilar transformasi kesehatan Indonesia, salah satunya pilar ketiga yakni Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan.
Program Change Source yang diluncurkan Menteri Kesehatan Budi G Sadikin pada 2 Juni 2022 merupakan fasilitas yang disediakan pemerintah guna mendorong pelaku industri farmasi agar mengganti bahan baku impor dengan bahan baku obat produksi dalam negeri.
Baca juga: Pemerintah Gandeng Tony Blair Institute Digitalisasi Sistem Kesehatan
Melalui program ini, pemerintah menargetkan peningkatan jumlah produk obat dengan TKDN >52 persen sebagai prioritas dalam pengadaan khususnya untuk pengadaan barang/jasa pemerintah.
Kemudian dalam upaya menggerakan masyarakat untuk hidup sehat, Kemenkes RI menggelar Pameran Hari Kesehatan Nasional ke-59 dengan tema Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju, pada 9-11 November 2023.
Acara resmi dibuka oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).
Serangkaian acara pembukaan Pameran HKN 2023 ini antara lain peluncuran tanaman obat unggulan, dan Perpres tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu.
Selain itu, ditengah kesempatan ini Kemenkes RI memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh serta pelaku industri di bidang farmasi dan alat kesehatan.
Baca juga: AstraZeneca Dekarbonisasi Sektor Kesehatan Melalui Elektrifikasi Mobilitas
Di antara para pelaku industri farmasi tersebut, PT Pertiwi Agung (Landson) merupakan salah satu perusahaan farmasi yang mendapatkan penghargaan karena telah melaksanakan change source, dengan menggunakan bahan baku produksi dalam negeri.
Direktur Utama PT Pertiwi Agung Fera Damayanti mengatakan, sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan kemandirian sediaan farmasi dalam negeri, Landson telah memanfaatkan fasilitas change source, yaitu pergantian sumber bahan baku impor dengan bahan baku produksi dalam negeri.
“Kami sangat mendukung gerakan change source ini, karena sangat bermanfaat dalam jangka panjang serta memiliki dampak positif bagi pelayanan kesehatan dan masyarakat,“ tambah Fera.
Dengan tetap memperhatikan pemenuhan syarat produk yang aman, bermutu, dan berkhasiat, Gerakan Change Source yang sudah berjalan lebih dari satu tahun ini diharapkan bisa menjadi milestone dalam mewujudukan ketahanan sektor kefarmasian di tanah air.
Gerakan ini sejalan dengan amanat Inpres Nomor 2 Tahun 2022, tentang percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan produk usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi dalam rangka menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Gerakan Nasional BBI sendiri diharapkan dapat mendorong semangat pertumbuhan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya