KOMPAS.com – Uni Emirat Arab (UEA), tuan rumah COP28 tahun ini, berencana membahas kemungkinan kesepakatan gas alam dan lainnya menjelang KTT Iklim PBB tersebut.
Laporan itu merupakan temuan dari investigasi BBC dan Centre for Climate Reporting (CCR) yang diterbitkan pada Senin (27/11/2023), sebagaimana dilansir dari Reuters.
Penyelidikan tersebut mengutip beberapa dokumen yang bocor, yang dikatakan disiapkan untuk Presiden COP28 Sultan Al Jaber untuk pertemuan dengan setidaknya 27 negara sebelum COP28 dimulai.
Baca juga: Menghitung Hari, Ini 5 Hal yang Patut Diperhatikan dalam COP28
Pertemuan itu rencananya mencakup beberapa poin pembicaraan mengenai kepentingan perusahaan minyak negara UEA, ADNOC, dalam gas alam yang dicairkan (LNG) atau petrokimia.
Pembicaraan lainnya adalah kepentingan perusahaan energi terbarukan negara UEA, Masdar, dalam energi terbarukan dan langkah-langkah mitigasi iklim lainnya.
Juru bicara COP28 mengatakan kepada Reuters bahwa dokumen tersebut tidaklah akurat.
“Dokumen yang dirujuk dalam artikel BBC tidak akurat dan tidak digunakan dalam pertemuan COP28,” kata juru bicara COP28.
Baca juga: Presiden COP28 Bela Kehadiran Industri Besar: Semua Harus Diminta Pertanggungjawaban
“Sangat mengecewakan melihat BBC menggunakan dokumen yang belum diverifikasi dalam pemberitaan mereka,” sambungnya.
Mulai 30 November ini, selama dua pekan, para pemimpin dunia, perwakilan industri, dan pemodal akan berkumpul di Dubai, UEA untuk pertemuan KTT PBB COP28.
Tekanan terhadap para pemimpin untuk mengambil tindakan iklim dalam COP28 kali ini akan lebih tinggi dari sebelumnya.
Dalam COP28, negara-negara untuk kali pertama diberi mandat untuk menunjukkan kemajuan mereka dalam menerapkan tujuan iklim ditandatanganinya Perjanjian Paris pada 2015.
Dalam Perjanjian Paris, emisi global harus dikurangi hampir setengahnya pada 2030 agar suhu Bumi tidak naik 1,5 derajat celsius untuk menghindari dampak terburuk perubahan iklim.
Baca juga: OIKN Luncurkan Cetak Biru Perubahan Iklim pada COP28 di Dubai
CCR mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan BBC dalam memverifikasi keaslian dokumen tersebut.
Menurut CCR dan BBC, dokumen tersebut dibocorkan oleh pelapor secara anonim karena takut akan ancaman.
Dalam dokumen tersebut, ADNOC disebutkan bersedia untuk bersama-sama mengevaluasi peluang LNG internasional di Mozambik, Kanada, dan Australia.
Selain itu, dipersiapkan pula pertemuan potensial antara Al Jaber dengan Zhao Yingmin, Wakil Menteri Ekologi dan Lingkungan China.
Baca juga: Brasil Akan Minta Dana Konservasi Hutan Jumbo dalam COP28
ADNOC juga mencari bantuan Brasil untuk mendapatkan dukungan atas tawaran tidak mengikat yang dibuatnya dengan perusahaan ekuitas swasta Apollo untuk kepemilikan saham pengendali di produsen petrokimia Braksem.
“Menjamin keselarasan dan dukungan terhadap kesepakatan di tingkat tertinggi adalah penting bagi kami,” kata dokumen tersebut dalam halaman yang dipersiapkan untuk diskusi dengan Menteri Lingkungan Hidup Brazil Marina Silva.
Poin-poin pembicaraan juga disiapkan untuk kepentingan lebih lanjut terhadap LNG di Perancis, Jerman, Kenya, Meksiko dan Venezuela, serta petrokimia di beberapa termasuk Mesir dan Azerbaijan.
UEA juga mengupayakan investasi atau kerja sama dalam bidang energi terbarukan atau tindakan mitigasi perubahan iklim lainnya, termasuk pengurangan metana, dengan beberapa negara termasuk Inggris, China, Arab Saudi, dan Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Sejumlah Pihak Peringatkan Taktik “Greenwashing” Terselubung Energi Fosil dalam COP28
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya