KOMPAS.com – Pemerintah India menyatakan pihaknya masih belum bisa meninggalkan batu bara sebagai salah satu sumber energi mereka.
Menteri Luar Negeri Vinay Mohan Kwatra mengatakan kepada wartawan, batu bara akan tetap menjadi sumber energi utama di “Negeri Anak Benua”.
Pernyataan tersebut disampaikan Kwatra pada Kamis (30/11/2023) sebelum KTT Iklim COP28 dimulai di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Dampak Transisi Energi di Daerah Penghasil Batu Bara Perlu Diperhatikan
“Batu bara masih, dan akan, tetap menjadi bagian penting dari kebutuhan energi India,” ucap Kwatra menjelang keberangkatan Perdana Menteri Narendra Modi ke Dubai untuk menghadiri COP28.
Menurut laporan Reuters, batu bara sangat mendominasi kebutuhan energi India. 73 persen pasokan energi “Negeri Anak Benua” disuplai oleh batu bara.
India juga berkeras meningkatkan jumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara mereka sebesar 17 gigawatt (GW) untuk memasok peningkatan permintaan listrik.
India dan China menentang segala upaya yang melarang pembangunan PLTU batu bara bagi negara-negara yang ekonominya haus energi.
Baca juga: Transisi Energi Bukan Sekadar Memensiunkan PLTU Batu Bara
Sementara Perancis, yang didukung oleh Amerika Serikat (AS), berencana untuk menghentikan pendanaan swasta untuk PLTU batu bara pada COP28.
Kwatra mengatakan, India mengharapkan peta jalan yang jelas mengenai pendanaan iklim dalam COP28.
Dia juga mendesak adanya dana “kerugian dan kerusakan” yang bertujuan membantu negara-negara pulih dari degradasi lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan industri.
“Dana kerugian dan kerusakan akan sangat bermanfaat bagi negara-negara berkembang,” tutur Kwatra.
Baca juga: Pensiun Dini PLTU Batu Bara Makin Dorong Pengembangan Energi Terbarukan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya