Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia bakal memaparkan kemajuan aksi iklim dan berbagai upaya pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dalam KTT COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), yang dimulai pada Kamis (30/11/2023).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan, setiap negara ditargetkan menurunkan emisi minimal 43 persen pada 2030, 50 persen pada 2035, dan netralitas karbon pada 2050.

“Dengan kondisi ini, maka sesungguhnya Indonesia sudah bisa committed dengan angka NDC sebesar 43,2 persen; dan itu pun sedang ditingkatkan dengan NDC (Nationally Determined Contribution) kedua pada 2024,” kata Siti di Dubai, Rabu (29/11/2023), sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Mengenal COP28 Dubai: Urgensi dan Pesertanya

Target penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia dengan kemampuan sendiri dalam Updated NDC sebesar 29 persen meningkat ke 31,89 persen pada Enhanced NDC (ENDC), sedangkan target dengan dukungan internasional sebesar 41 persen meningkat ke 43,20 persen pada ENDC.

Target tersebut ditingkatkan pada NDC kedua yang saat ini sedang dipersiapkan, di antaranya dengan meningkatkan peningkatan serapan gas rumah kaca dari mangrove, padang lamun, serta pengelolaan emisi metana dalam pengelolaan limbah.

Siti memaparkan data emisi karbon Indonesia dari tahun ke tahun yang sudah terverifikasi.

Emisi karbon Indonesia tercatat sebanyak 1,84 gigaton setara karbon dioksida pada 2019, lalu turun 1,05 gigaton pada 2020, sebesar 1,14 gigaton pada 2021, dan 1,20 gigaton pada 2022.

Baca juga: Jelang COP28, Industri Migas Dituntut Tetapkan Strategi Jelas Capai Netralitas Karbon

Data itu menunjukkan penurunan emisi tahun 2019 sebesar 62 juta ton setara karbon dioksida pada 2019, turun sebanyak 946 juta ton pada 2020, kemudian turun sebesar 890 juta ton pada 2021, dan turun 884 juta ton pada 2022 dibandingkan emisi yang keluar pada 2015.

Emisi yang dihasilkan pada 2022 sudah menunjukkan penurunan sampai dengan 42 persen dari business as usual (BaU).

Menurut data, sektor energi merupakan penyumbang terbesar emisi dengan 715 juta ton setara karbon dioksida, sedangkan dari sektor hutan dan penggunaan lahan atau FOLU sebanyak 221 juta ton.

Baca juga: Investigasi BBC: UEA Dorong Kesepakatan Gas Bumi Jelang KTT Iklim COP28

“Indonesia sedang kerja keras mengatasi dari sektor energi dan akan terus memantapkan sektor FOLU,” ujar Siti.

Dia berharap, Paviliun Indonesia dalam COP28 mampu merefleksikan kepentingan Indonesia dengan tetap memperhatikan dan mendukung pilihan tema Presidensi UEA.

Paviliun Indonesia memilih empat tema terkait aksi iklim, yaitu stronger new renewable energy commitments, robust climate action on land based sector, inspiring finance and technology innovations, dan solid collabortive climate action of people’s prosperity.

Baca juga: Menghitung Hari, Ini 5 Hal yang Patut Diperhatikan dalam COP28

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Prabowo Teken Perpes 110 Tahun 2025, Disebut Bisa Percepat Investasi Hijau
Prabowo Teken Perpes 110 Tahun 2025, Disebut Bisa Percepat Investasi Hijau
Pemerintah
BNPB: Banjir, Cuaca Ekstrem, dan Karhutla Jadi Bencana Paling Dominan sejak Awal 2025
BNPB: Banjir, Cuaca Ekstrem, dan Karhutla Jadi Bencana Paling Dominan sejak Awal 2025
Pemerintah
Tak Ada Jaminan Deforestasi, Indonesia Berisiko Gagal Capai Target NZE 2060
Tak Ada Jaminan Deforestasi, Indonesia Berisiko Gagal Capai Target NZE 2060
LSM/Figur
Aktivis Desak Jepang dan Korsel Setop Impor Pelet Kayu dari RI karena Picu Deforestasi
Aktivis Desak Jepang dan Korsel Setop Impor Pelet Kayu dari RI karena Picu Deforestasi
LSM/Figur
IESR Perkirakan Ada Perbaikan di Second NDC, Tapi Tetap Tak Jawab Target Perjanjian Paris
IESR Perkirakan Ada Perbaikan di Second NDC, Tapi Tetap Tak Jawab Target Perjanjian Paris
LSM/Figur
Ekspor Sampah Plastik Inggris ke Negara Berkembang Naik 84 Persen dalam Setahun
Ekspor Sampah Plastik Inggris ke Negara Berkembang Naik 84 Persen dalam Setahun
Pemerintah
Menteri LH Soroti PNBP Lampaui Target, Masih Banyak Pelanggaran Lingkungan
Menteri LH Soroti PNBP Lampaui Target, Masih Banyak Pelanggaran Lingkungan
Pemerintah
PBB Peringatkan 900 Juta Penduduk Miskin Terancam Krisis Iklim
PBB Peringatkan 900 Juta Penduduk Miskin Terancam Krisis Iklim
Pemerintah
Target Iklim Vatikan, Emisi Karbon Dipangkas 28 Persen Hingga 2035
Target Iklim Vatikan, Emisi Karbon Dipangkas 28 Persen Hingga 2035
Pemerintah
Pakar Peringatkan, Kredit Karbon Justru Hambat Target Iklim Global
Pakar Peringatkan, Kredit Karbon Justru Hambat Target Iklim Global
LSM/Figur
Imbas Tekanan AS, PBB Tunda Keputusan Tarif Karbon Maritim
Imbas Tekanan AS, PBB Tunda Keputusan Tarif Karbon Maritim
Pemerintah
Terbesar di Pertamina, PLTS Zona Rokan Dorong Efisiensi dan Pengurangan Emisi
Terbesar di Pertamina, PLTS Zona Rokan Dorong Efisiensi dan Pengurangan Emisi
Pemerintah
Penilaian Adipura, Hampir Semua Wilayah Masih Masuk Kategori Kota Kotor
Penilaian Adipura, Hampir Semua Wilayah Masih Masuk Kategori Kota Kotor
Pemerintah
Menteri LH: Bagaimana Tidak Hujan Mikroplastik, Semua Sampah Ditumpuk
Menteri LH: Bagaimana Tidak Hujan Mikroplastik, Semua Sampah Ditumpuk
Pemerintah
PGE Ulubelu Gandeng BKKBN untuk Wujudkan Lingkungan Sehat dan Ramah Anak
PGE Ulubelu Gandeng BKKBN untuk Wujudkan Lingkungan Sehat dan Ramah Anak
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau