Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah 250 KK Pra-Sejahtera Dapat Bantuan "WASH" dari MahaDasha

Kompas.com, 1 Desember 2023, 06:48 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SERANG, KOMPAS.com - Kesehatan merupakan salah satu modal utama untuk memastikan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Karena itu cukup memprihatinkan di Indonesia masih terdapat banyak daerah yang mengalami kesulitan dalam mengakses air bersih, fasilitas sanitasi layak, layanan kesehatan yang baik, serta kurang memahami Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Adalah 250 kepala keluarga (KK) yang masih hidup dalam kondisi miskin pra-sejahtera. Mereka adalah bagian dari warga Desa Sampir yang memiliki beberapa kampung.

Dua di antaranya Kampung Jambu yang memiliki 224 KK atau 896 jiwa, dan Kampung Buah Limus sebanyak 72 KK atau 288 jiwa.

Sebagian besar bekerja sebagai petani palawija dan juga buruh bangunan. Yang memprihatinkan, sebanyak 70 persen di antaranya masih melakukan aktivitas buang air besar sembarangan (BABS) di kebun dan sawah.

Baca juga: Enam Remaja Beraksi, Bangun Akses Air Bersih dan Sanitasi Warga

Hal ini berdampak pada kualitas dan keamanan hasil kebun yang ada di sekitar lokasi BABS tersebut. Kegiatan MCK juga selama ini dilakukan di titik mata air yang terdapat di area kampung sehingga sangat rentan membahayakan kesehatan penduduknya.

Mereka mengambil air dari sumur gali umum maupun titik mata air dengan debit air yang tidak terlalu besar.

Sumur gali umum yang dimiliki juga seringkali mengalami kekeringan ketika kemarau, sehingga masyarakat menggunakan air sungai untuk melakukan aktivitas MCK.

Berbagai kondisi di atas diharapkan dapat diatasi dengan program MahaDasha Group CSR Program “Water, Sanitation & Hygiene (WASH) 2023 Employee Volunteerism".

Program ini bertujuan menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi berkelanjutan, menyediakan fasilitas sanitasi yang layak bagi masyarakat pra sejahtera, dan terwujudnya desa Open Defecation Free (ODF).

Kemudian membentuk kader sanitasi yang akan mengelola fasilitas sanitasi dan pola hidup bersih desa secara mandiri serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat, melalui peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan dan PHBS.

WASH merupakan bagian dari program CSR perusahaan, sebagai anak usaha dari Grup Tiara Marga Trakindo (TMT). Fokus kegiatan CSR ini ada pada Pilar Kesehatan dari empat pilar utama yang telah ditetapkan oleh TMT, yakni Pendidikan, Lingkungan, Kesehatan, dan Bantuan Kemanusiaan (compassionate relief).

Baca juga: Embung, dan Biopori Bisa Jaga Keseimbangan Air Tanah

Direktur MahaDasha Saidinur Anwar mengatakan, kegiatan employee volunteerism merupakan bagian dari rangkaian program CSR 2023 Grup MahaDasha.

"Kami tidak hanya membangun fasilitas Sarana Air Bersih (SAB) dan MCK bagi warga yang membutuhkan, namun MahaDasha juga turut membangun dan menumbuhkan awareness warga mengenai PHBS," ujar Saidinur, di sela-sela acara WASH 2023 di Kampung Buah Limus & Kampung Jambu, Desa Sampir, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Rabu (29/11/2023).

Dalam kegiatan ini para karyawan dan juga business leader berpartisipasi sebagai relawan selama 2 hari pada tanggal 29 November dan 6 Desember 2023.

Mereka berkesempatan untuk berperan aktif dalam proses Pembangunan SAB, Edukasi PHBS di lingkup sekolah dan warga setempat, kegiatan bersih desa hingga pembuatan plang himbauan Kesehatan.

Corporate Communication Manager MahaDasha Rani Hartanti menerangkan, program WASH direncanakan dengan cermat sejak awal hingga pelaksanaan.

“Kami mendorong perubahan perilaku higienis dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaraan sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat, yang dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan masyarakat selama setengah hari dengan difasilitasi oleh tim pemicu puskesmas dan desa,” jelas Rani.

Sebagai informasi, MahaDasha Group telah menjalankan program CSR WASH sejak tahun 2014 yang masih bernama "Air untuk Kehidupan".

Program ini menjangkau anak-anak dan keluarga pra sejahtera dengan menyediakan akses yang lebih mudah untuk memperoleh pasokan air bersih layak konsumsi serta fasilitas sanitasi dan kebersihan.

Sejak awal pelaksanaannya, program ini sudah berlangsung sebanyak 6 kali dengan total 80 fasilitas sanitasi (MCK) komunal dan MCK keluarga, 11 aliran air bersih, serta pipanisasi publik dengan menyasar sejumlah area di wilayah Jabodetabek, dan telah memberikan dampak kepada lebih dari 2.500 jiwa.

Dengan berbagai program CSR di bidang kesehatan, MahaDasha berkomitmen penuh untuk dapat terus berkontribusi secara aktif dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Pemerintah
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
LSM/Figur
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
BUMN
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Swasta
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pemerintah
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
LSM/Figur
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
LSM/Figur
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Pemerintah
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Pemerintah
Sampel Udara Berusia 35 Tahun Tunjukkan Perubahan Ritme Alam akibat Iklim
Sampel Udara Berusia 35 Tahun Tunjukkan Perubahan Ritme Alam akibat Iklim
LSM/Figur
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Swasta
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
LSM/Figur
RSPO Belum Terima Laporan Dugaan Anggota Sebabkan Banjir Sumatera
RSPO Belum Terima Laporan Dugaan Anggota Sebabkan Banjir Sumatera
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau