Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 4 Desember 2023, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Lebih dari 20 negara berjanji, termasuk Jepang dan Amerika Serikat (AS), untuk melipatgandakan kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pada 2050 guna mengurangi emisi karbon global.

Deklarasi tersebut disiarkan oleh Kementerian Energi AS pada Sabtu (2/12/2023) dan dikeluarkan pada sesi ke-28 KTT iklim PBB COP28 yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Mereka menyebut energi nuklir berperan penting untuk mencapai netralitas karbon atau net zero emission (NZE) global, sebagaimana dilansir Kyodo News.

Baca juga: Sinyal Pembangunan Makin Kuat, PLTN Ditarget Masuk Sistem pada 2040

Dalam deklarasi tersebut, mereka mengatakan akan bekerja sama untuk melipatgandakan kapasitas PLTN pada 2050 dari tingkat 2020.

Namun, pernyataan tersebut mendapat kritik dari para aktivis iklim, termasuk organisasi lingkungan hidup internasional 350.

Dalam siaran persnya, juru kampanye 350 asal Jepang Masayoshi Iyoda mendesak “Negeri Sakura” untuk tidak menjustifikasi implementasi PLTN.

“Berhenti menggunakan krisis iklim untuk membenarkan kecanduan terhadap energi nuklir sementara Jepang mengizinkan industri padat karbon untuk memperpanjang proyek fosil,” kata Iyoda.

Baca juga: BRIN Ungkap PLTN di Indonesia Dibangun 2030-an

Awal tahun ini, pemerintah Jepang mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan reaktor nuklir di negara tersebut beroperasi melampaui batas 60 tahun yang berlaku saat ini.

Jepang memproyeksikan, sekitar 20 hingga 22 persen energinya akan berasal dari energi nuklir pada tahun fiskal 2030.

Undang-undang tersebut bertujuan untuk memastikan pasokan energi yang memadai bagi negara tersebut.

Di satu sisi, penggunaan PLTN menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Jepang setelah krisis nuklir 2011 di PLTN Fukushima Daiichi di timur laut Jepang.

Dilansir dari France24, penggunaan PLTN sebagai alternatif dibandingkan bahan bakar fosil masih kontroversial.

Baca juga: Bapeten Ungkap 3 Provinsi Ini Punya Bahan Baku Nuklir Cukup untuk PLTN

Aktivis dan kelompok lingkungan hidup mengkhawatirkan keselamatan dan keamanan pembuangan limbah nuklir.

“Kami tidak berargumen kepada siapa pun bahwa ini benar-benar akan menjadi alternatif bagi sumber energi lainnya,” kata utusan iklim AS John Kerry.

“Tetapi kami mengetahuinya karena ilmu pengetahuan dan fakta serta bukti yang ada memberi tahu kami bahwa Anda tidak dapat mencapai NZE pada 2050 tanpa nuklir,” sambungnya.

Selain AS dan Jepang, negara-negara lain yang menandatangani deklarasi tersebut adalah Inggris, Bulgaria, Kanada, Republik Ceko, Finlandia, Perancis, Hongaria, Korea Selatan, Moldova, Mongolia, Maroko, Belanda, Polandia, Rumania, Slovakia, Slovenia, Swedia, Ukraina, UEA, dan lainnya.

Baca juga: Lokasi Pembangunan PLTN Sedang Digodok, Kalimantan Barat Paling Potensial

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau