Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Pembangunan Makin Kuat, PLTN Ditarget Masuk Sistem pada 2040

Kompas.com - 23/11/2023, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - PT PLN menargetkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) diperkirakan akan masuk dalam sistem ketenagalistrikan sebelum 2040.

Hal tersebut disampaikan Manajer Transisi Energi PLN Arionmaro Asi Simaremare dalam ESG Conference by Maybank Sekuritas “Greener Indonesia: A Path to Carbon Neutral" secara daring di Jakarta, Rabu (22/11/2023).

“PLN sudah ada rencana untuk memasukkan nuklir ke dalam sistem. Kami memperkirakan nuklir akan dimasukkan ke dalam sistem sebelum 2040,” kata Arion, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: BRIN Ungkap PLTN di Indonesia Dibangun 2030-an

Arion menjelaskan rencana tersebut sejalan dengan rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Dewan Energi Nasional (DEN) untuk mendorong pengembangan PLTN di Indonesia.

“Meski nuklir kerap dilihat sebagai sumber terakhir, saat ini nuklir sudah dinilai sebagai salah satu sumber untuk penyediaan energi, khususnya di biang kelistrikan,” tutur Arion.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan Indonesia akan mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) secara komersial pada 2032.

"Pengembangan tenaga nuklir direncanakan menjadi komersial pada 2032 untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik," ujar Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Rabu (15/11/2023).

Rencana pengoperasian PLTN secara komersial itu termuat dalam draf Rancangan Peraturan Pemerintah Kebjakan Energi Nasional (RPP KEN).

Baca juga: Bapeten Ungkap 3 Provinsi Ini Punya Bahan Baku Nuklir Cukup untuk PLTN

"Kapastiasnya (PLTN) akan ditingkatkan hingga 9 GW (gigawatt) pada 2060," ujar Jisman.

Sinyal pengembangan PLTN di Indonesia juga sudah diutarakan oleh badan pemerintah lain sebelumnya.

Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rohadi Awaludin pada 13 Oktober mengungkapkan, PLTN di Indonesia rencananya dibangun pada 2030-an.

Rohadi menyampaikan, pemerintah saat ini sedang mengolah data sekaligus mengerucutkan untuk melakukan pembangunan di sekitar tahun 2030.

“Ini masih dalam pembicaraan oleh berbagai pihak yakni Kementerian ESDM dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),” ujar Rohadi, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Lokasi Pembangunan PLTN Sedang Digodok, Kalimantan Barat Paling Potensial

Pada awal September, Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Utama BRIN Suparman menyampaikan, ada 28 wilayah potensial yang bisa menjadi lokasi pembangunan PLTN.

Pemilihan lokasi tersebut mempertimbangkan sejumlah kriteria seperti peak ground acceleration kurang dari 0,6 gal, bebas dari bahaya gunung api, dan jauh dari patahan atau sesar aktif sepanjang 5 kilometer (km)

“PLTN pertama diusulkan untuk dibangun di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, dengan teknologi small modular reactor (reaktor modular kecil),” ucap Suparman dilansir dari situs web DEN, 9 September 2023.

“Ke depannya, secara bertahap dapat dibangun PLTN berukuran besar serta micro reactor sebagai pengganti biodiesel untuk daerah terpencil,” jelas Suparman.

Baca juga: Dunia Berlomba-lomba Capai Netralitas Karbon, Permintaan Uranium untuk PLTN Bakal Melonjak

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau