BELITUNG, KOMPAS.com - Ketersediaan bahan pokok di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dipastikan mencukupi selama momen liburan akhir tahun.
Sebagian bahan pokok sudah bisa dipasok dari petani lokal.
"Tidak ada masalah untuk bahan pokok utama seperti beras, minyak goreng dan cabai karena stoknya tersedia," kata Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung Safrizal ZA di Belitung, Kamis (21/12/2023).
Syafrizal mengungkapkan, ketersediaan pangan di masyarakat juga didukung operasi pasar dengan harga yang lebih murah.
Hal itu menjamin sebaran bahan pokok yang lebih merata sehingga harga tidak melonjak signifikan.
Baca juga: Program Smart Precision Farming Dukung Ketahanan Pangan
"Sementara hasil monitor satu tempat, untuk stok dan harga dari setiap kebutuhan pokok masyarakat terpantau aman dan stabil. Sehingga tidak ada lagi alasan kenaikan harga yang ekstrem. Kalaupun nantinya ada kenaikan harga, saya pastikan tidak melebihi 5 persen," kata Syafrizal.
Stok beras di Pulau Belitung tercatat sebanyak 280 ton yang tersedia di gudang, dan yang sedang dalam perjalanan 750 ton.
Sementara stok minyak goreng 23.000 liter di gudang dan akan masuk lagi dalam waktu dekat sekitar 150.000 liter.
Lalu, untuk cabai merah besar di Pulau Belitung mendapat tambahan pasokan dari kelompok tani (Poktan) di Desa Dukong.
Poktan tersebut mengelola lahan satu hektar dengan panen parsial tiga hari sekali yang mencapai 8 ton.
Selain monitoring pasar, rombongan Pj gubernur juga mengecek kondisi pelabuhan untuk mencegah adanya hambatan dan kendala dari segi tranportasi laut.
Kemudian juga dilakukan pertemuan dengan para distibutor besar di Pulau Belitung.
"Kami imbau pada masyarakat bahwa stok-stok bahan pokok di Pulau Belitung aman. Jadi, tidak perlu belanja berlebihan apalagi sampai menimbun. Beli secukupnya saja," pesan Safrizal.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya