Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 24 Desember 2023, 15:40 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Membiayai gaya hidup memang mahal, terlebih saat ekonomi masih melambat pasca-pandemi. Menjaga peralatan listrik tetap berfungsi adalah cara mudah untuk menghemat uang.

Microwave, TV, pemanas air, alat pengisap debu, gawai pintar, laptop, adalah daftar panjang peralatan listrik yang kita andalkan untuk makanan, minuman, kebersihan, komunikasi, dan hiburan.

Namun bagaimana mengganti barang-barang tersebut ketika rusak, alih-alih kita dapat memperbaikinya secara gratis? Di situlah kafe reparasi berperan.

Bukan di Indonesia, kafe reparasi ini berada di Amsterdam, Eropa.

Setiap Rabu sore, sekelompok relawan datang ke bengkel reparasi di sebuah kafe bernama De Meervaart, untuk mempelajari atau menggunakan keterampilan teknisnya.

Baca juga: Tiga Jenis Liburan yang Paling Ramah Lingkungan

Penduduk setempat membawa peralatan listrik yang rusak, seperti peralatan do it yourself (DIY) dan peralatan dapur, serta gawai pintar.

Kemudian mereka bekerja dengan tim mekanik dan insinyur mencoba memperbaiki, menghidupkannya kembali, menghemat uang, dan menjauhkan peralatan yang masih bagus dari tempat pembuangan sampah.

Mereka yang berkunjung ke kafe ini sering kali mempelajari keterampilan baru, memberdayakan pengetahuan dan keterampilan mereka agar lebih berani dalam memperbaiki peralatan listrik di sekitar rumah.

Tentu saja, kafe reparasi ini adalah ‘berita baik bagi lingkungan’.  Warga yang berkantong cekak alias terbatas yang tinggal di lingkungan ini menyambut gembira kafe tersebut.

Kim Zuiver, administrator kafe De Meervaart, mengatakan, pengunjung dapat memilih untuk memasukkan satu euro ke dalam pot donasi atau mengeluarkan 60 sampai 100 euro untuk membeli perangkat baru.

Bagi para relawan tukang reparasi ada rasa kepuasan yang nyata dalam pekerjaan mereka, dan ini merupakan kabar baik bagi lingkungan.

"Sekitar 80 persen barang yang dibawa pengunjung berhasil kami perbaiki. Hal ini sangat memuaskan bagi klien dan juga bagi kami sebagai mekanik,” kata Edward Tonino, salah satu tukang.

Kafe reparasi ini adalah bagian dari jaringan puluhan kafe di seluruh Amsterdam tempat para ahli mencoba memperbaiki barang-barang lama.

Baca juga: Petani Bali Manfaatkan Eco Enzyme untuk Pertanian Organik, Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan

Namun, jika memiliki peralatan yang ingin Anda coba dan perbaiki, ada baiknya memeriksa peraturan di kafe reparasi setempat.

Kebanyakan kafe meminta untuk menghubungi Anda terlebih dahulu guna mendapatkan informasi tentang produk yang akan diperbaiki. Mereka akan memberi tahu Anda apakah ada sesuatu yang bisa mereka coba perbaiki atau tidak.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau