Sekitar 1,1 juta ekor pernah hidup di hutan Afrika tengah, namun penggundulan hutan dan perburuan liar telah mengurangi populasi gajah hingga tinggal sepersepuluh dari jumlah sebelumnya.
Mereka kemungkinan besar akan mengalami kepunahan jika tidak ada tindakan nyata yang diambil.
Baca juga: Populasi Gajah Sumatera di Bengkulu Terancam Tambang Batu Bara
Para ahli biologi memperkirakan, jika populasi gajah afrika kembali ke ukuran semula dan wilayah jelajahnya kembali seperti semula, maka penangkapan karbon akan meningkat sebesar 13 metrik ton (1 metrik ton = 1.000 kilogram) per hektare.
Karena wilayah jelajah gajah hutan Afrika dulunya adalah 2,2 juta kilometer persegi, dan gajah hutan kini berjumlah sekitar 9 persen dari populasi sebelum perburuan liar, penangkapan karbon dari pemulihan gajah-gajah ini setara dengan lebih dari 6.000 metrik ton karbon dioksida per kilometer persegi.
Jumlah tersebut sama dengan jumlah karbon dioksida yang ditangkap oleh lebih dari seperempat juta pohon, atau 14 kali lipat jumlah karbon dioksida yang ditangkap oleh pepohonan di Central Park Kota New York, AS.
Baca juga: Berapa Banyak Makanan yang Dimakan Gajah?
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya