Dalam prinsip menjaga Bumi, ekonomi hijau berupaya untuk menjaga, memulihkan, dan berinvestasi pada alam.
Prinsip efisiensi dan kecukupan dalam ekonomi hijau diarahkan untuk mendukung konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
Dalam prinsip tata kelola yang baik, ekonomi hijau dipandu oleh lembaga-lembaga yang terintegrasi, akuntabel, dan tangguh.
Baca juga: Memahami Ekonomi Hijau dan Biru
Semua tujuan dan prinsip ekonomi hijau tersebut memiliki berbagai beragam manfaat bagi lingkungan dan manusia.
Dilansir dari Economic Matter, berikut lima contoh manfaat dari ekonomi hijau.
Ekonomi hijau memprioritaskan penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan perlindungan lingkungan.
Selain itu, ekonomi hijau juga membantu melestarikan sumber daya bumi untuk generasi mendatang. Selain itu, mitigasi dampak perubahan iklim.
Transisi menuju ekonomi hijau menciptakan lapangan kerja baru. Berbagai peluang muncul di bidang energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan pertanian berkelanjutan.
Oleh karena itu, penerapan ekonomi hijau dapat meningkatkan perekonomian lokal dan mengurangi pengangguran.
Berinvestasi dalam ekonomi hijau dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan industri baru.
Hal ini meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya yang terkait dengan degradasi lingkungan.
Ekonomi hijau memprioritaskan udara bersih, air bersih, dan makanan sehat, yang mengarah pada peningkatan hasil kesehatan masyarakat.
Ekonomi hijau menekankan penggunaan sumber energi terbarukan dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Hal ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan memitigasi dampak perubahan iklim.
Baca juga: Ekonomi Hijau Jadi Salah Satu Arah Kebijakan Indonesia
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya