Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/01/2024, 13:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai Nusantara Net Zero City atau kota netral karbon pada 2045.

Untuk mencapai target tersebut, OIKN membuat peta jalan strategi sub-nasional dari kebijakan pengendalian perubahan iklim, yakni Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC).

"RLDC adalah strategi implementasi kebijakan perubahan iklim nasional di tingkat daerah di Indonesia yang diwujudkan dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC)," ujar Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Safitri, Senin (29/12/2023).

RLDC, kata dia, akan menjadi cetak biru IKN dalam mewujudkan kota nol emisi karbon.

Baca juga: IKN Ditargetkan Bebas dari Tambang Ilegal Secepatnya

Proyek ini akan bersifat regional, karena kabupaten dengan ibu kota baru mencakup wilayah yang luas dan akan berstatus administratif provinsi.

Berbagai kabupaten dan komunitas di wilayah ibu kota juga akan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan maupun tindakan.

Beberapa strategi yang akan dilakukan adalah dalam hal pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan, energi terbarukan, industri dan penggunaan produk (IPPU), tata kelola sampah, dan sistem pertanian yang ramah lingkungan.

Strategi IKN untuk Net Zero City

Berikut lima strategi OIKN untuk mewujudkan Net Zero City pada tahun 2045:

Strategi I Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Lahan

Menghindari deforestasi atau pengurangan jumlah tutupan tajuk laman dengan sejumlah cara, termasuk melindungi hutan alam dan mangrove yang sudah ada.

Restorasi hutan sebesar 45 persen dari total lahan, penegakan hukum dan pengendalian kebakaran, serta melaksanakan pengelolaan hutan berbasis masyarakat.

Strategi II Energi Terbarukan

Di antaranya dengan 100 persen penggunaan energi terbarukan untuk listrik pada 2030. Lalu, desain kota "10 menit".

Lalu, 80 persen mobilitas kendaraan bermotor dilayani oleh angkutan umum, dan 100 persen penggunaan kendaraan listrik pada tahun 2045.

Strategi III Industri dan Penggunaan Produk (IPPU)

Industrial Processes and Product Use (IPPU) atau sektor proses industri dan penggunaan produk, meliputi berbagai kegiatan industri yang menghasilkan emisi GRK secara tidak langsung.

Industrial Processes and Product Use (IPPU) atau sektor proses industri dan penggunaan produk, meliputi berbagai kegiatan industri yang menghasilkan emisi GRK secara tidak langsung.

Beberapa langkah yang dilakukan antara lain menggunakan semen yang lebih efisien untuk konstruksi, serta penggunaan 25 persen bahan semen tambahan (SCM).

Strategi IV Tata Kelola Sampah

Pengelolaan sampah dilakukan melalui sebuah sistem mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang (3R), dan pendekatan ekonomi sirkular.

Pengurangan sampah sebesar 85 persen dari pengomposan sampah organik, 80 persen pengumpulan sampah, dan 60 persen daur ulang sampah.

Strategi V Sistem Pertanian yang Ramah Lingkungan

Sistem pertanian berkelanjutan akarn diterapkan pada tahun 2045. Salah satunya, melalui irigasi nol emisi pada tahun 2045 dengan menggunakan pompa air tenaga surya, penerapan biochar, dan praktik pertanian regeneratif.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com