Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch N Kurniawan
Dosen

Praktisi Kehumasan dan Sustainability, Mantan Jurnalis Olahraga, Lingkungan dan Bisnis

Membumikan Keberlanjutan

Kompas.com, 2 Januari 2024, 11:20 WIB

Artikel ini adalah kolom, seluruh isi dan opini merupakan pandangan pribadi penulis dan bukan cerminan sikap redaksi.

Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebagai contoh, keluarga yang menyadari tingginya sampah plastik yang mereka hasilkan, mulai mengurangi berbagai penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Jika dampak negatif harus diminimalkan atau dicegah, maka sebaliknya, dampak positif suatu aktivitas harus diperkuat sebagai aksi nyata dari keberlanjutan.

Contohnya, usaha mikro kecil dan menengah akan memenuhi dua aspek keberlanjutan, yakni sosial dan tata kelola ketika ia memberikan dampak positif berupa penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, mengurangi kemiskinan serta memberikan gaji sesuai dengan peraturan.

Singkat kata, baik organisasi maupun individu yang memikirkan dan mengelola setiap dampak sebagai bagian integral dari aktivitasnya sehari-hari, maka organisasi/individu tersebut telah menjadi bagian dari pelaku inisiatif keberlanjutan.

Lantas, bagaimana jika suatu organisasi mengabaikan dampak negatif, ataupun lalai dalam mengelola dampak negatif?

Dua hal terberat akibat dari pengabaian dampak negatif ataupun kelalaian dalam mengelola dampak negatif adalah rasa ketidakpercayaan pemangku kepentingan termasuk investor dan munculnya krisis akibat dampak negatif yang makin membesar.

Sebagai contoh adalah rangkaian kecelakaan kerja dalam beberapa tahun terakhir yang menewaskan total puluhan pekerja di beberapa smelter nikel di Sulawesi & Maluku Utara yang merupakan investasi dari beberapa perusahaan China (bloombergtechnoz.com, 28 Desember 2023).

Belum lagi kecemburuan antara pekerja setempat dengan pekerja asing (Aldilal et al, 2020), serta kontribusi ke pencemaran lingkungan dari penggunaan batu bara sebagai pembangkit listrik untuk operasional smelter nikel, (Policy Paper Center of Economics and Law Studies (Celios), Juni 2023).

Sangat wajar jika timbulnya beragam dampak negatif tersebut membuat publik ragu akan komitmen keberlanjutan para perusahaan pemilik smelter nikel tersebut.

Ini tentu disayangkan karena mengecilkan dampak positif smelter nikel di wilayah tersebut berupa penyerapan tenaga kerja, penurunan angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan efek berganda bagi desa-desa sekitar.

Pada titik ini, reputasi yang buruk, tingginya keraguan publik terhadap kualitas peralatan, kompetensi hingga tata kelola dalam mengoperasikan smelter nikel benar-benar menjadi tantangan besar bagi industri smelter nikel investasi dari China saat ini. Ini seharusnya dijadikan fokus dalam keberlanjutannya.

Pelaporan, strategi dan komunikasi keberlanjutan

Selain krusialnya elemen pengelolaan dampak, ada tiga elemen penting lainnya dalam pelaporan keberlanjutan versi GRI, yakni topik material (material topic), pemangku kepentingan (stakeholder) dan due diligence.

Topik material adalah dampak-dampak organisasi yang paling signifikan terhadap ekonomi, lingkungan dan sosial termasuk hak-hak asasi manusia.

Pemangku kepentingan didefinisikan sebagai individu atau kelompok kepentingan yang terdampak atau dapat terkena dampak dari aktivitas organisasi.

Ini termasuk pemangku kepentingan internal seperti karyawan, pemegang saham, manajemen, dan pemangku kepentingan eksternal seperti pelanggan, pemasok, masyarakat, dan pemerintah

Due Diligence mengacu pada proses dimana organisasi mengidentifikasi, mencegah, memitigasi dan mempertimbangkan cara-cara menangani dampak potensial dan aktual terhadap ekonomi, lingkungan dan sosial termasuk hak–hak asasi manusia.

Meskipun dampak, topik material, pemangku kepentingan dan due diligence merupakan faktor kunci dalam pelaporan keberlanjutan, namun sesungguhnya ke-empat elemen tersebut juga merupakan elemen mendasar dalam menyusun & mengimplementasikan strategi keberlanjutan.

Prosesnya dimulai dari mengidentifikasi dan menilai dampak secara regular melalui engagement dengan para pemangku kepentingan dan ahli secara rutin dari hari ke hari, tidak bisa hanya ditentukan berdasarkan pemikiran sendiri.

Di sinilah organisasi dapat secara aktif mengidentifikasi dan mengelola dampak seiring waktu dan dampak baru yang muncul.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Pemerintah
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Pemerintah
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
LSM/Figur
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pemerintah
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Pemerintah
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Pemerintah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
LSM/Figur
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
LSM/Figur
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
Pemerintah
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
LSM/Figur
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
Pemerintah
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
Pemerintah
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
LSM/Figur
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau