KOMPAS.com - PT PLN (Persero) mencatat, total penggunaan renewable energy certificate (REC) atau sertifikat energi terbarukan pada 2023 mencapai 3,08 terawatt hour (TWh).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, jumlah tersebut meningkat sebesar 75 persen dibandingkan realisasi pada 2022 yakni sebesar 1,76 TWh.
Sedangkan sejak diluncurkan pada 2020 hingga akhir 2023, total penjualan REC PLN telah lebih dari 5 TWh.
Baca juga: Potensi Energi Terbarukan Provinsi Kalimantan Barat
Darmawan menjelaskan, REC merupakan jawaban atas kebutuhan langkah dekarbonisasi, khususnya di sektor industri dan bisnis.
REC merupakan bentuk layanan PLN untuk memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional.
Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit EBT atau nonfosil.
"PLN sebagai pemimpin sektor percepatan penggunaan energi baru terbarukan akan mendukung daya saing industri nasional dengan mendorong penggunaan energi bersih sebagai basis kelistrikan," kata Darmawan sebagaimana dilansir Antara, Selasa (2/12/2023).
Baca juga: Potensi Energi Terbarukan Provinsi Jambi
"Kami menghadirkan opsi pengadaan untuk pemenuhan target sampai dengan 100 persen penggunaan energi terbarukan," lanjut Darmawan.
Hingga akhir 2023, tercatat 296 pelanggan telah menggunakan REC PLN. Industri dan sektor bisnis di wilayah Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan DKI Jakarta menjadi yang paling banyak memanfaatkan REC tersebut.
PLN menyatakan, REC merupakan bukti kepemilikan sertifikat berstandar internasional untuk produksi tenaga listrik yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan.
REC dari PLN menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat (AS) untuk memastikan bahwa setelah sertifikat diterbitkan, tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain.
Baca juga: Potensi Energi Terbarukan Sumatera Selatan
Seluruh proses juga telah diverifikasi untuk memenuhi standar internasional.
Saat ini, ada empat pembangkit PLN yang siap menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC. Pertama, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang yang berada di sistem kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali.
Kedua, PLTP Lahendong. Ketiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru. Keduanya masuk ke dalam sistem kelistrikan Sulawesi.
Keempat, PLTP Ulubelu yang masuk ke dalam sistem kelistrikan Sumatera.
REC juga dapat mendorong pertumbuhan pembangkit EBT untuk memenuhi target bauran energi dan sebagai tanggung jawab PLN untuk menyediakan listrik bersih bagi generasi saat ini dan mendatang.
Baca juga: Potensi Energi Terbarukan Provinsi Lampung
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya