KOMPAS.com - Sepeda motor menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar dari sektor transportasi pada 2022.
Temuan tersebut didapatkan dari hasil studi lembaga think tank Institute for Essential Services Reform (IESR), Indonesia Energy Transition Outlook 2024.
Pada 2022, total emisi di sektor transpostasi Indonesia mencapai 150 juta ton karbon dioksida ekuivalen.
Baca juga: Percepat Target Emisi Nol 2060, PLN Serahkan REC kepada Bitera
Dari jumlah tersebut, sepeda motor menyumbang 36,1 persen atau sekitar 54,1 juta ton karbon dioksida ekuivalen dari total emisi.
Tingginya kontribusi emisi sepeda motor tersebut memiliki korelasi dengan jumlahnya, di mana 85 persen kendaraan bermotor di Indonesia yang teregistrasi adalah sepeda motor.
Sepeda motor menjadi moda transportasi utama penduduk Indonesia karena terjangkau, cepat, dan fleksibel.
Setelah motor, mobil menjadi kontributor emisi terbesar kedua di sektor transportasi yakni 32,7 juta ton karbon dioksida ekuivalen.
Baca juga: APBN Perlu Dihijaukan, Targetkan Transisi Energi dan Penurunan Emisi
Jumlah tersebut setara 21,8 persen dari total emisi di sektor transportasi di Indonesia yang mencapai 150 juta ton karbon dioksida ekuivalen.
Sementara itu, kereta menjadi moda yang paling sedikit menghasilkan emisi GRK yakni 90.000 ton karbon dioksida ekuivalen pada 2022.
Di satu sisi, kereta menjadi pilihan penting bagi penumpang, di mana sepanjang Agustus 2022 sampai Agustus 2023 tercatat ada lebih dari 30 juta penumpang menurut BPS.
Secara keseluruhan, sektor transportasi merupakan penyumbang emisi GRK terbesar kedua setelah energi.
Baca juga: 10 Negara Penghasil Emisi Terbesar dari Penggunaan Lahan, Indonesia Peringkat 2
Sektor transportasi menyumbang 20 persen emisi tidak langsung, di mana sektor transportasi darat, baik penumpang maupun logistik, mendominasi.
Berikut daftar penyumbang emisi GRK di sektor transportasi menurut analisis IESR.
Baca juga: Kadin Indonesia Dorong Tabel Kadar Emisi Ada dalam Kemasan Produk
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya