Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Wanita, Pria Bisa Divaksinasi HPV untuk Cegah Kanker Penis

Kompas.com - 15/02/2024, 15:28 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 KOMPAS.com - Laki-laki juga bisa mendapatkan vaksin guna mencegah human papillomavirus (HPV).

Sebab, kanker serviks bukan satu-satunya kanker yang disebabkan virus itu, seperti disampaikan dokter dari RS Persahabatan dr. Anindhita, Sp.OG(K)-Onk. 

"Karena virus HPV ini tidak hanya menyebabkan kanker serviks saja. Jadi ternyata ada kanker penis, ada kanker nasofaring seperti itu. Jadi untuk laki-laki juga tetap bisa diberikan vaksin HPV," ujar Anindhita, sebagaimana dilansir dari Antara, Kamis (15/2/2024). 

Hal tersebut ia sampaikan sebagai respon dari pertanyaan mengenai peruntukan vaksin HPV.

Baca juga: Peneliti HCC: Rakyat Harus Tagih Semua Janji Kesehatan Capres-Cawapres

Menurutnya, saat ini terdapat lebih banyak kejadian perempuan mengidap kanker serviks.

Oleh karena itu, ada program nasional yang dibuat bagi anak-anak perempuan guna mencegah hal tersebut. Namun, bukan berarti vaksin ini tidak berlaku bagi laki-laki. 

"Yang anak laki-laki bukannya nggak dipikirin, tapi memang karena kejadiannya tidak sebanyak itu. Jadi belum dijadikan program. Tapi kalau mau mengerjakan sendiri, mau lakukan vaksinasi sendiri juga silahkan," imbuhnya.

Deteksi HPV

Anindhita menjelaskan, vaksin tersebut dapat diberikan sejak anak berusia 9 tahun. Adapun dosis yang diberikan, ujarnya, adalah 2 kali, dengan rentang satu tahun.

"Bagi yang berusia di atas 13 tahun, dosis yang diberikan adalah 3 kali, dengan rentang lebih singkat," ujar dia. 

Vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan agar tidak terkena HPV. Upaya-upaya lain, kata Anindhita, adalah dengan melakukan skrining, seperti pap smear dan pemeriksaan HPV DNA.

Baca juga: Kemenkes dan WHO Berkongsi dalam 6 Pilar Transformasi Kesehatan

"Dengan demikian, seseorang dapat mengetahui apakah mereka mendapatkan virus tersebut, terutama yang punya risiko menyebabkan kanker," tutur Anindhita. 

Idealnya, deteksi tersebut dilakukan setahun sekali bagi orang-orang yang sudah aktif secara seksual, seperti yang sudah menikah, atau tiga tahun sekali apabila pemeriksaan tersebut menunjukkan tanda-tanda yang bagus.

Ia juga menyebutkan ada sejumlah orang yang rentan terkena kanker serviks, misalnya perempuan yang pernah berhubungan seksual di usia muda seperti di bawah 17 tahun. Pasalnya, berkembangan organ genital belum sempurna masih saat muda.

Selain itu, ujarnya, konsumsi rokok perlu dikurangi, bahkan dihentikan, karena rokok juga dapat mempengaruhi kesehatan serviks. 

Tentang virus HPV

Sebagai informasi, dikutip dari Antara (5/10/2023), virus HPV merupakan virus penyebab infeksi HPV yang berdampak pada beragam gangguan kesehatan, seperti kanker serviks, kanker vagina, hingga kanker vulva pada perempuan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau