Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Dalam debat calon wakil presiden (cawapres) 22 Desember 2023, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka berambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia.

Untuk mencapai hal tersebut, tandem dari calon presiden (capres) Prabowo Subianto tersebut mengungkapkan bioenergi sebagai strategi utamanya.

"Indonesia akan menjadi raja energi hijau di dunia, dengan mengembangkan biodiesel, bioavtur yang berasal dari sawit, bioetanol dari tebu, sekaligus kemandirian gula," ungkap Gibran.

Baca juga: 3 Pegiat Lingkungan Dorong Capres-Cawapres Kaji Ulang Kebijakan Bioenergi

Dalam visi-misinya, Prabowo-Gibran secara gamblang menyebutkan bioenergi sebagai salah satu pogram unggulannya.

Pengembangan bioenergi keduanya terbalut dalam salah satu dari 17 program priorotas yaitu swasembada energi.

Mengutip publikasi berjudul Visi, Misi dan Program Prabowo-Gibran, swasembada energi ditujukan untuk mengurangi ketergantuingan terhadap energi fosil sekaligus menjadikan raja energi hijau dunia.

Energi hijau yang dimaksud adalah energi baru terbarukan dan energi berbasis bahan baku nabati alias bioenergi.

Baca juga: Bioenergi Beririsan dengan Pangan dan Lahan, Perlu Tenggat Waktu Transisi Energi

Dalam program dan visi-misinya soal bioenergi, keduanya berjanji untuk melanjutkan program biodiesel dan bioavtur dari pesawat.

Selain itu, Prabowo-Gibran juga berjanji untuk mengembangkan bioetanol dari singkong dan tebu.

Guna memenuhi suplai bioenergi, keduanya berencana merevitalisasi dan membangun sebagian besar hutan rusak dengan menanam tanaman yang menjadi bahan bakunya.

Keduanya juga optimistis program biodiesel B50 dan campuran ethanol E10 akan dapat tercapai dengan potensi sumber daya alam yang ada.

Baca juga: Perluasan Bioenergi Bukan Solusi Utama Transisi Energi

Bioenergi beririsan dengan pangan

Kementerian ESDM menetapkan biodiesel tahun 2023 sebesar B35 atau 13,15 juta kiloliter (KL). Dok. Humas Kementerian Ditjen EBTKE Kementerian ESDM menetapkan biodiesel tahun 2023 sebesar B35 atau 13,15 juta kiloliter (KL).

Diberitakan Kompas.com sebelumnya Direktur Eksekutif Traction Energy Asia Tommy Pratama mengatakan, bioenergi seperti biofuel (bahan bakar nabati/BBN) atau biomassa berasal dari perkebunan atau kehutanan.

Oleh karenanya, bioenergi merupakan isu yang kompleks. Sektor ini sangat beririsan dengan isu pangan dan lahan.

Contoh bahan baku bioenergi dari Indonesia yang banyak sejauh ini seperti kelapa sawit untuk BBN dan pelet kayu untuk biomassa dari hutan tanaman energi (HTE).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com