Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2024, 07:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah terus mendorong pemanfaatan gas bumi melalui berbagai program, di antaranya jaringan gas kota (Jargas) dan juga Compressed Natural Gas (CNG).

Optimalisasi pemanfaatan gas bumi dalam negeri diyakini selain akan mendekatkan akses energi kepada masyarakat, serta berpotensi mengurangi subsidi dan impor LPG.

"Jargas yang telah terpasang saat ini sekitar 900.000 sambungan rumah. Jika jumlah Jargas tersebut diasumsikan menggantikan LPG 3 kg, maka setara dengan penghematan subsidi LPG sekitar Rp1,6 triliun dan penghematan devisa sekitar US$ 140 juta," ujar Kepala Lemigas Direktorat Jenderal Migas Ariana Soemanto, dikutip dari laman Kementerian ESDM, Jumat (16/2/2024). 

Baca juga: Pertamina Tambah Gas LPG sebanyak 41.007 Metrik Ton

Selain itu, berdasarkan kalkulasi Lemigas, terdapat penurunan emisi dari penggunaan gas dalam bentuk gas pipa serta CNG dibandingkan penggunaan LPG.

Hal tersebut, semakin menguatkan posisi gas sebagai pilihan utama di era transisi energi.

"Yang juga penting bahwa pemanfaatan gas bumi tersebut (jargas) akan menurunkan emisi sekitar 12 persen dibanding LPG. Sedangkan di sektor industri, pemanfaatan gas bumi atau compressed natural gas (CNG) yang umumnya mensubstitusi solar, akan menurunkan emisi sekitar 23 persen," ujar Ariana.

Dorong konsumsi gas 

Saat ini, ia menjelaskan, pemerintah mencatat realisasi pemanfaatan gas bumi untuk dalam negeri tahun 2023 mencapai 68,2 persen dan sisanya untuk ekspor.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji, menyatakan pemerintah berkomitmen agar konsumen gas di dalam negeri bisa terus meningkat.

"Pemanfaatan gas dalam negeri saat ini sudah mencapai 68,2 persen. Jadi dua per tiganya untuk dalam negeri. Terutama untuk kebutuhan industri," ujar Tutuka beberapa waktu yang lalu.

Baca juga:

Berdasarkan data realisasi tahun 2023, ia memaparkan, pemanfaatan gas bumi untuk dalam negeri sebesar 3.745 MMscfd (juta kaki kubik per hari) atau 68,2 persen. 

Pemanfaatan gas bumi dalam negeri tersebut mayoritas dialokasikan untuk sektor industri sebesar 1.516 MMscfd.

Sedangkan untuk Jargas sekitar 16 MMscfd. Saat ini jargas yang telah terpasang untuk sekitar 900.000 sambungan rumah (SR), dan ke depannya akan terus diperluas. 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau