Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 dari 100 Rumah Tangga Indonesia Hidup di Tempat Tinggal Kumuh

Kompas.com - 20/02/2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Hingga 2023, masih ada rumah tangga di Indonesia yang hidup di tempat tinggal kumuh.

Menurut Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), persentase rumah tangga yang menempati rumah kumuh adalah 7,94 persen.

Hal ini berarti masih ada sekitar delapan dari 100 rumah tangga di Indonesia yang menempati rumah kumuh pada 2023.

Baca juga: Upaya Desa Babaksari di Gresik Ubah Kumuh Menjadi Kampung Asri

Data tersebut disarikan oleh BPS dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023.

Jumlah sampel Susenas Maret 2023 mencakup 345.000 rumah tangga yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten atau kota di Indonesia.

Selama tiga tahun terakhir, persentase rumah tangga yang menempati rumah kumuh di Indonesia cenderung menurun.

Pada 2021 dan 2022, persentase rumah tangga yang menempati rumah kumuh secara berurutan adalah 9,12 persen dan 8,93 persen.

Baca juga: Wujudkan SDGs, SMF Benahi Kawasan Kumuh di Kota Seribu Masjid

Pada 2023, rumah tangga di perdesaan lebih banyak tinggal di rumah kumuh dibandingkan perkotaan.

Persentase rumah tangga di perdesaan yang tinggal di rumah kumuh mencapai 9,26 persen.

Sedangkan persentase rumah tangga di perkotaan yang tinggal di rumah kumuh sebanyak 7 persen.

Pada 2023, ada lima provinsi dengan persentase rumah tangga yang menempati rumah kumuh lebih dari 10,00 persen.

Baca juga: 3 Wilayah Jadi Percontohan Kota Tanpa Kumuh, Ini Daftarnya

Kelima provinsi tersebut adalah Provinsi Jawa Barat 11,66 persen, Kepulauan Bangka Belitung 15,33 persen, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 19,27 persen, Provinsi Nusa Tenggara Timur 21,90 persen, dan Provinsi Papua 37,98 persen.

Adapun provinsi dengan persentase rumah tangga yang tinggal di rumah kumuh terendah adalah Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta yakni 1,85 persen.

Persentase rumah tangga yang menempati rumah kumuh menurun seiring semakin tingginya kelompok kuintil pengeluaran.

3,41 persen masyarakat dengan status ekonomi tertinggi (kuintil 5) menempati rumah kumuh.

Sementara itu, 15,05 persen masyarakat dengan status ekonomi terendah (kuintil 1) menempati rumah kumuh.

Baca juga: Sepuluh Perwakilan Pemda Deklarasikan Keberlanjutan Penanganan Kumuh

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Restorasi Situs Warisan Dunia di Burkina Faso Terancam Perubahan Iklim
Restorasi Situs Warisan Dunia di Burkina Faso Terancam Perubahan Iklim
LSM/Figur
Panas dan Kelembaban Ekstrem Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Panas dan Kelembaban Ekstrem Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Pemerintah
Rekor Iklim 2024, dari Suhu Panas Ekstrem hingga Amukan Badai
Rekor Iklim 2024, dari Suhu Panas Ekstrem hingga Amukan Badai
LSM/Figur
Studi: Air Tawar Dunia Menyusut, Sumbang Kenaikan Permukaan Laut Lebih Besar
Studi: Air Tawar Dunia Menyusut, Sumbang Kenaikan Permukaan Laut Lebih Besar
Pemerintah
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
LSM/Figur
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
Pemerintah
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Swasta
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
Swasta
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
LSM/Figur
Jaga Kelestarian Hutan, Toba Pulp Lestari Raih Prima Wana Karya 2025
Jaga Kelestarian Hutan, Toba Pulp Lestari Raih Prima Wana Karya 2025
Swasta
HUT ke-80 RI, Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan
HUT ke-80 RI, Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan
Pemerintah
Pompa Tenaga Surya PIS Salurkan 5 Juta Liter Air Bersih bagi Petani Pedalaman Labuan Bajo
Pompa Tenaga Surya PIS Salurkan 5 Juta Liter Air Bersih bagi Petani Pedalaman Labuan Bajo
BUMN
Ide Baru: Ranting Anggur Jadi Pengganti Plastik, 17 Hari Terurai
Ide Baru: Ranting Anggur Jadi Pengganti Plastik, 17 Hari Terurai
LSM/Figur
Walhi Kritik Pemerintah: Gagah ke Petani, Loyo pada Korporat Pembakar Hutan
Walhi Kritik Pemerintah: Gagah ke Petani, Loyo pada Korporat Pembakar Hutan
LSM/Figur
Studi: Kematian akibat Karhutla 93 Persen Lebih Tinggi dari Perkiraan
Studi: Kematian akibat Karhutla 93 Persen Lebih Tinggi dari Perkiraan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau