KOMPAS.com - Pemerintah mendorong siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) terlibat dalam program konversi motor listrik.
Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Gigih Udi Atmo mengatakan, generasi muda perlu terlibat lebih banyak dalam program tersebut.
Dia menyampaikan, mereka dapat menjadi pionir dalam adopsi teknologi ramah lingkungan dan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan transisi energi yang berkelanjutan.
Baca juga: Aismoli Yakin Subsidi 50.000 Motor Listrik Tercapai 2024
Hal tersebut disampaikan Gigih dalam acara "Sosialisasi Program Konversi Sepeda Motor BBM menjadi Sepeda Motor Listrik" di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (20/2/2024),
Kegiatan tersebut mengundang perwakilan dari 16 SMK pusat keunggulan di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Mereka diajak terlibat dan berpartisipasi aktif dalam memperkuat pilar-pilar ekosistem sepeda motor listrik, khususnya hasil konversi.
Kegiatan ini juga menghadirkan bengkel konversi sebagai narasumber untuk menyampaikan penjelasan proses teknis konversi yang selama ini dilakukan.
Baca juga: Koperasi Bisa Jadi Motor Bank Sampah, Tingkatkan Ekonomi dan Atasi Masalah
"Kami harapkan dukungan bapak atau sekalian untuk mendidik calon generasi muda ke depan yang dapat mengawal transisi energi di Indonesia, khususnya transisi di sektor transportasi," ucap Gigih dikutip dari keterangan resmi.
Gigih menyampaikan, saat ini terdapat 34 bengkel konversi bersertifikat yang terdaftar di Kementerian Perhubungan.
Akan tetapi, baru 13 bengkel konversi yang menjadi mitra Kementerian ESDM untuk Program Bantuan Pemerintah.
"Saat ini sudah ada tiga pendaftar baru, sehingga mudah-mudahan dalam satu atau dua minggu ini akan bertambah menjadi 16 bengkel utama," tutur Gigih.
Baca juga: China dan India Jadi Pasar Terbesar Motor Listrik, Indonesia Posisi Berapa?
Diberitakan Kompas.com sebelummya, realisasi konversi motor konvensional ke motor listrik hanya sebanyak 181 unit hingga 31 Desember 2023.
Realisasi itu jauh di bawah target yang ditetapkan pemerintah sebanyak 50.000 unit motor konversi sepanjang 2023.
Plt Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu mengatakan, dari 181 motor konversi tersebut, sebanyak 145 di antaranya sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah dengan total nilai Rp 1,4 miliar.
Baca juga: Realisasi Konversi Motor Listrik 2023 Masih Jauh dari Target, Baru 1.000 Unit
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya