Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Sains dan Teknologi Penting Capai SDGs

Kompas.com - 21/02/2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pengembangan sains dan teknologi mempunyai peran yang besar dalam mewujudkan cita-cita Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

SDGs merupakan komitmen bersama untuk mencapai kesejahteraan masyarakat sekaligus tetap melestarikan lingkungan.

SDGs menjadi cetak biru bersama yang diadopsi semua negara anggota PBB untuk perdamaian dan kemakmuran bagi manusia dan planet Bumi.

Baca juga: Ini 4 Kriteria Rumah Layak Huni Menurut Indikator SDGs

Hal tersebut mengemuka dalam The 1st Conference on Accelerator-Based Science and Technology (CAST 2024) di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) BJ Habibie, Serpong.

Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan lembaga penelitian dan pengembangan nasional Jepang, Riken.

Ketua penyelenggara CAST 2024 Zulkaida Akbar mengatakan, kehadiran sains dan teknologi merupakan sebuah keniscayaan dalam mencapai SDGs.

"Salah satu peran sains dan tekonologi dalam pencapaian SDGs adalah menghela pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan ramah lingkungan," kata Zulkaida dalam siaran pers BRIN, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Surat Utang Negara Seri SDGs Direspons Positif Investor

Zulkaida menambahkan, sains dan teknologi merupakan produk kolaborasi lintas stakeholder, bahkan lintas negara.

Dengan latar belakang pentingnya kolaborasi, gelaran CAST dinilai penting untuk mengakselerasi produk sains dan teknologi.

Zulkaida menyampaikan, CAST 2024 bertujuan untuk mempertemukan peneliti dari berbagai institusi baik dari Indonesia maupun luar negeri dan kemudian bersama-sama merancang skema kolaborasi.

"Selama konferensi, ada sekitar 50 pembicara yang akan mempresentasikan hasil penelitian dengan topik bervariasi mulai dari akselerator teknologi, sains nuklir hingga sains material," jelas Zulkaida.

Baca juga: Punya Komitmen terhadap SDGs di Indonesia, QNET Raih 2 Award di Ajang ISDA 2023

Setelah itu, papar Zulkaida, para peneliti serta beberapa kepala pusat riset dari BRIN akan duduk bersama dalam focus group discussion (FGD) untuk merumuskan skema dan pola kerja sama ke depan.

CAST 2024 mengusung tema "Membentuk Jejaring Antar Negara untuk Mewujudkan SDGs" diikuti oleh 200 peserta dari 46 institusi yang berasal dari sembilan negara.

Acara ini juga diikuti oleh sekitar 125 mahasiswa tingkat akhir dan peneliti pemula yang akan mengikuti sekolah tentang spektroskopi tingkat lanjut untuk ilmu material atau school on advanced spectroscopy for material sciences.

Keiikutsertaan para mahasiswa dan peneliti pemula bertujuan dalam pembentukan talenta sejak dini.

Baca juga: Dukung Green Economy BPK Tingkatkan Audit SDGs Sektor Energi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau