Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Segera Luncurkan Satelit Pemantau Metana, Lacak Kebocoran dari Migas

Kompas.com - 21/02/2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Raksasa teknologi Google bakal segera meluncurkan satelit yang melacak kebocoran gas metana dari perusahaan-perusahaan minyak dan gas bumi (migas) di seluruh dunia.

Satelit yang diberi nama MethaneSAT tersebut merupakan kolaborasi Google dengan Environmental Defense Fund (EDF) dan akan mengorbit Bumi sebanyak 15 kali dalam sehari.

Dilansir dari Earth.org, MethaneSAT bakal mengukur dan melacak metana di kawasan industri migas terbesar di dunia.

Baca juga: Gas Metana dari Sisa Makanan Bisa Sebabkan Pemanasan Global

Informasi yang dikumpulkan dari satelit akan diproses melalui algoritme yang didukung oleh Google Cloud.

Pada akhir tahun ini, Google berharap dapat memetakan data yang sudah diolah agar dapat dilihat oleh seluruh dunia.

Metana merupakan salah satu kontributor utama terhadap emisi gas rumah kaca (GRK) dunia, nomor dua setelah karbon dioksida.

Metana juga bertanggung jawab atas sekitar 30 persen pemanasan global.

Emisi metana juga tidak bisa dianggap remeh. Selain 84 kali lebih kuat dalam memerangkap panas dibandingkan karbon dioksida, metana juga berpotensi menyebabkan pemanasan global 25 kali lebih besar.

Baca juga: Cegah Kematian Dini Hampir 1 Juta Orang, Emisi Metana Perlu Dipangkas Secepatnya

Tren emisi metana global mengalami lonjakan drastis, dengan peningkatan tahunan sebesar 17 bagian per miliar metana di atmosfer pada 2021, peningkatan tahunan terbesar yang tercatat sejak 1983.

Tingkat metana di atmosfer juga terbukti 162 persen lebih tinggi dibandingkan tingkat pra-industri, sehingga mengkhawatirkan para ilmuwan.

Sejauh ini, pertanian menjadi penyumbang terbesar lepasnya gas metana antropogenik.

Baca juga: Gunungan Sampah di Belitung Terbakar karena Metana, Wabup: Masih Terkendali

Kontributor besar lainnya adalah ekstraksi, pemompaan, dan pengangkutan bahan bakar fosil, yang secara keseluruhan menyumbang sekitar 23 persen dari total emisi.

Dengan mengumpulkan data kebocoran metana dan melacak emisi hingga ke sumbernya, Google berharap dapat mendorong perusahaan energi, peneliti, dan sektor publik untuk mengambil tindakan lebih cepat dan efektif.

Satelit tersebut juga akan membantu mengidentifikasi sumber-sumber yang berkontribusi paling besar terhadap emisi metana atau yang paling rentan mengalami kebocoran.

Baca juga: Bukan Pertanian, Ini Penghasil Terbesar Metana dari Sumber Alami

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi Sebut Pemilik Kendaraan Listrik Punya Jejak Karbon Lebih Besar

Studi Sebut Pemilik Kendaraan Listrik Punya Jejak Karbon Lebih Besar

Pemerintah
Ekonomi Hijau: Upaya Indonesia Keluar dari Middle Trap Income

Ekonomi Hijau: Upaya Indonesia Keluar dari Middle Trap Income

Pemerintah
Subsidi Hijau Miliki Biaya Tersembunyi yang Ancam Keberhasilan Keberlanjutan

Subsidi Hijau Miliki Biaya Tersembunyi yang Ancam Keberhasilan Keberlanjutan

Pemerintah
Metode Ini Diklaim Bisa Atasi Dampak Bahan Kimia Pada Persediaan Air Global

Metode Ini Diklaim Bisa Atasi Dampak Bahan Kimia Pada Persediaan Air Global

LSM/Figur
Jelang Pilkada, Isu Kualitas Udara Perlu Diprioritaskan Calon Kepala Daerah

Jelang Pilkada, Isu Kualitas Udara Perlu Diprioritaskan Calon Kepala Daerah

LSM/Figur
Para Kandidat Gubernur Jakarta Diharapkan Angkat Isu Kualitas Udara

Para Kandidat Gubernur Jakarta Diharapkan Angkat Isu Kualitas Udara

LSM/Figur
Industri Pariwisata dan Target Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Industri Pariwisata dan Target Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Pemerintah
Coldplay Rilis Vinyl Album dari Sampah Plastik Indonesia

Coldplay Rilis Vinyl Album dari Sampah Plastik Indonesia

Pemerintah
Genjot Produksi dalam Negeri demi Pencapaian SDGs Poin 9, Midea Bangun Pabrik di Cikarang

Genjot Produksi dalam Negeri demi Pencapaian SDGs Poin 9, Midea Bangun Pabrik di Cikarang

Swasta
Pengertian Transisi Energi Berkeadilan dan Strateginya

Pengertian Transisi Energi Berkeadilan dan Strateginya

LSM/Figur
Karena Perubahan Iklim, Sungai Jadi Mengering Lebih Cepat

Karena Perubahan Iklim, Sungai Jadi Mengering Lebih Cepat

Pemerintah
BRIN Kembangkan Varietas Jagung Tahan Hama dan Perubahan Iklim

BRIN Kembangkan Varietas Jagung Tahan Hama dan Perubahan Iklim

Pemerintah
'Wali Asuh Mangrove', Bentuk Tanggung Jawab Kompas.com atas Emisi Karbon yang Dihasilkan

"Wali Asuh Mangrove", Bentuk Tanggung Jawab Kompas.com atas Emisi Karbon yang Dihasilkan

Swasta
7,6 Juta Anak Indonesia Alami Kekerasan Sepanjang 2023

7,6 Juta Anak Indonesia Alami Kekerasan Sepanjang 2023

Pemerintah
20 Produsen Berhasil Kurangi 127.000 Ton Sampah Sepanjang 2023

20 Produsen Berhasil Kurangi 127.000 Ton Sampah Sepanjang 2023

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau