Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reko WS Hadir di 40 Lokasi, Tekan 12.000 Ton Emisi Karbon Setahun

Kompas.com - 23/02/2024, 15:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan startup pengelola sampah, Rekosistem, mengatakan bahwa fasilitas setor sampah daur ulang (Waste Station) yang hadir di sejumlah kota mampu membantu mengurangi emisi karbon

Melalui Reko Waste Station, Rekosistem memberikan akses kepada masyarakat untuk menyetorkan sampah menggunakan aplikasi Rekosistem, untuk kemudian didaur ulang. 

"Kami mengajak partisipasi aktif masyarakat untuk mendaur ulang sisa kemasan produk pasca konsumsi dan mengurangi karbon emisi dengan pemulihan sampah menjadi material," ujar CEO dan Co-founder Rekosistem Enest Layman, saat Peluncuran Reko Waste Station di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (21/2/2024). 

Baca juga:

Ia menjelaskan, sepanjang tahun 2023 lalu, Reko Waste Station mampu mengumpulkan hingga 20.000 ton sampah, dari total 40 waste station dan 10 Reko Hub yang tersebar di empat kota. 

"Ada 20.000 ton sampah dalam satu tahun, tahun 2023. Kurang lebih (bisa menekan) 10.000 sampai 12.000 ton karbon emisi yang bisa diselamatkan," imbuhnya. 

Sebagai informasi, setelah sampah disetor dan dikumpulkan di Reko Waste Station, selanjutnya Reko Hub akan mengolah dan memilah sampah terkumpul untuk didaur ulang dan digunakan kembali.

Bidik kota di luar Jawa hingga IKN

Telah memiliki lebih dari 40 titik waste station di empat kota besar di Indonesia, Ernest mengatakan pihaknya masih akan fokus dalam pengelolaan sampah di Pulau Jawa.

Sekarang sudah ada lebih dari 40 waste station di empat kota, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang, dengan lebih dari 250 mitra pengelola sampah.

"Ekspansi kami akan tetap fokus di Pulau Jawa, fokus di ibu-ibu kota. Seperti Jakarta, kan masih ada, kami perluas lagi cakupan areanya," tuturnya. 

Namun, ia menyebut tidak menutup kemungkinan untuk merambah lokasi waste station ke luar Jawa. Bahkan, jika memungkinkan, hadir di ibu kota baru. 

"Kami akan ada buka di beberapa kota baru lainnya yang nanti kami akan informasikan. IKN sih kami belum, cuma apakah kami tertarik? Ya, kami tertarik kalau misalkan bisa masuk IKN," terang Ernest. 

Pengantaran sampah ke Waste Rekosistem Station, yang ada di salah satu perumahan di Jakarta, Kamis (2/6/2022).Dokumentasi Tim Komunikasi Rekosistem Pengantaran sampah ke Waste Rekosistem Station, yang ada di salah satu perumahan di Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Sejauh ini, dalam satu bulan terdapat sedikitnya 3.500 ton sampah yang bisa dikelola. Angka tersebut berasal dari kurang lebih 30.000 rumah dan 150 gedung korporasi serta ruang publik.

Adapun total pengguna (registered user) aplikasi Rekosistem yang tercatat sekitar 60.000 orang.

Tidak hanya perumahan maupun gedung korporasi, ia menyebut cakupan Reko Waste Station juga telah menyasar beberapa institusi pendidikan, seperti perguruan tinggi. 

"Jadi nggak hanya perumahan atau gedung-gedung, tapi semua area publik yang menghasilkan sampah itu yang menjadi target kami," ujarnya. 

Baca juga: TPS Jakarta Selatan Olah Sampah Jadi Bernilai Tambah

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

LSM/Figur
Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

LSM/Figur
Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

LSM/Figur
Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Pemerintah
Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

LSM/Figur
Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

LSM/Figur
Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

LSM/Figur
Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau