Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2024, 12:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan startup teknologi pengelolaan sampah di Indonesia, Rekosistem, berkolaborasi dengan Mandiri Capital Indonesia menghadirkan Reko Waste Station di area Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/2/2024).

Waste station ini merupakan layanan sebagai bentuk standar baru fasilitas pengumpulan sampah daur ulang, yang sudah terdigitalisasi.

Masyarakat yang membuang sampah di Reko Waste Station di area Menara Mandiri, maupun di 40 titik lainnya, bisa mendapatkan reward point per kilogram sampah.

“Sampah yang disetor (di Reko Waste Station) bisa ditarik menjadi poin atau voucher menarik,” ujar CEO dan Co-founder Rekosistem Ernest Layman, dalam Peluncuran Reko Waste Station di Menara Mandiri, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Wings Peduli dan ATMI Cikarang Ubah Sampah Jadi Uang Kuliah

Rincian poin yang didapatkan adalah sebesar 800 poin (setara Rp 800) per kilogram untuk sampah anorganik. Serta 3.000 poin (Setara Rp 3.000) per kilogram untuk minyak jelantah.

Poin yang sudah dikumpulkan tersebut, kata Ernest, bisa diakumulasikan menjadi uang digital (e-wallet), seperti di antaranya Gopay dan AstraPay. Nilai 1 poin setara dengan Rp 1.

“Soon kami akan ada bank digital juga yang akan launching. Sedikit informasi, kami juga akan kerja sama dengan Livin’ (by Mandiri),” tuturnya.

Cara setor sampah ke Reko Waste Station

Lantas, bagaimana cara menyetorkan sampah ke stasiun Rekosistem?

Masyarakat dapat menyetorkan sampah secara mandiri ke Stasiun Rekosistem terdekat, lalu menyelesaikan prosesnya dengan aplikasi ponsel.

Baca juga: Koperasi Bisa Jadi Motor Bank Sampah, Tingkatkan Ekonomi dan Atasi Masalah

Berikut langkah-langkahnya:

1. Siapkan dan kemas sampah anorganik dan/atau minyak jelantah dalam wadah tertutup. Pastikan sampah bersih dan tidak tercecer
2. Unduh aplikasi Rekosistem di App Store atau Google Play
3. Buka aplikasi Rekosistem dan pilih Reko Drop-in. Ikuti proses dan lengkapi data
4. Tuliskan Waste-ID di tiap kemasan
5. Foto sampah-sampahmu
6. Setor sampahmu di Waste Station terdekat dan dapatkan Rekopoints

Khusus untuk Waste Station Mandiri Capital Indonesia (MCI), beralamat di Menara Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 54-55, Sudirman, Jakarta Selatan. Lokasinya dekat dengan parkir motor umum.

Jadwal Operasional Waste Station MCI adalah setiap hari Senin-Jumat, pukul 08.00-17.00 WIB. Dengan waktu istirahat pukul 12.00-13.00 WIB.

Jadwal penyetoran libur setiap Sabtu, Minggu, tanggal merah, dan hari libur nasional.

Jenis sampah yang diterima

Sebagai informasi, berikut jenis sampah yang diterima di Reko Waste Station.

- Minyak jelantah
- Sampah anorganik: plastik, logam, botol skincare, kertas, kaca, botol minuman, e-waste (non B3, misalnya ponsel rusak), dan lain-lain
- Sampah B3 yang tidak diterima: baterai, cartridge printer, dan lampu

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

LSM/Figur
Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Pemerintah
BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BUMN
Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Swasta
Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Pemerintah
Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Swasta
'Bahan Kimia Abadi' PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

"Bahan Kimia Abadi" PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

Pemerintah
Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Swasta
Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Pemerintah
Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

BrandzView
China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

Pemerintah
Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Swasta
100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

LSM/Figur
Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Pemerintah
Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau