Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekosistem dan Mandiri Capital Rilis "Waste Station", Dorong Penghijauan di SCBD

Kompas.com, 22 Februari 2024, 11:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Mandiri Capital Indonesia (MCI) menggandeng perusahaan startup teknologi pengelolaan sampah Rekosistem, meluncurkan fasilitas setor sampah daur ulang (Waste Station) di Gedung Menara Mandiri, Jakarta, pada Rabu (21/2/2024). 

Peluncuran ini menjadi salah satu upaya mendukung keberlanjutan dan pengelolaan sampah, serta komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (SCBD).

“Harapan kami, waste station ini tidak hanya terbatas pada pengumpulan dan pengelolaan sampah, melainkan juga mempengaruhi tingkat penghematan emisi karbon. Penghematan emisi karbon ini akan turut serta mendorong tercapainya Net Zero Emission (NZE) di 2060,” ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar, saat Peluncuran Reko Waste Station di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu. 

Baca juga: TPS Jakarta Selatan Olah Sampah Jadi Bernilai Tambah

Kehadiran waste station ini, kata Alexandra, menjadi penegasan komitmen MCI terhadap pengimplementasian prinsip Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) yang menjadi prioritas perusahaan.

“Didukung oleh teknologi dari Rekosistem, kini waste station dapat menampung sampah dengan lebih efisien untuk didaur ulang menjadi benda lain yang bernilai guna,” kata CEO PT Mandiri Capital Indonesia, Ronald Simorangkir. 

Lebih lanjut, ia berharap fasilitas tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga semua pihak dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari sampah. 

Bertepatan Hari Peduli Sampah Nasional

Adapun peresmian kolaborasi MCI dengan Rekosistem kali ini bertepatan dengan Hari Peduli
Sampah, yang diperingati setiap 21 Februari.

Co-founder dan Chief Executive Officer Rekosistem Ernest Layman mengatakan, tujuan penlucuran ini bukan sekedar memperingati Hari Peduli Sampah Nasional.

Melainkan, sekaligus menjadi langkah konkret Rekosistem dan MCI memberi akses kepada masyarakat untuk mengelola sampah.

“Untuk terus mendorong kebiasaan #PilahKemasSetor, kami mengajak partisipasi aktif masyarakat untuk mendaur ulang sisa kemasan produk pasca konsumsi dan mengurangi karbon emisi dengan pemulihan sampah menjadi material," tutur Ernest. 

Peluncuran Reko Waste Station di area Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024).KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Peluncuran Reko Waste Station di area Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024).
Lebih lanjut, kata dia, harapannya Reko Waste Station terbaru ini dapat menjadi sinergi Rekosistem bersama MCI untuk mendorong masyarakat menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan dan rendah karbon emisi. 

Faktanya, pengelolaan sampah anorganik memang masih menjadi PR besar bagi Indonesia. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, volume timbulan sampah anorganik sebesar 34,5%, tertinggi kedua setelah sampah makanan sebesar 40,7%.

Artinya, ada lebih dari 7,3 juta ton sampah nasional yang belum terkelola secara efektif. Padahal, sampah anorganik termasuk jenis sampah yang tidak mudah terurai dan tidak mudah membusuk, sehingga jumlahnya akan terus menumpuk dari tahun ke tahun.

Tentang Waste Station MCI

Sebagai informasi, Reko Waste Station adalah stasiun daur ulang yang memberikan akses kepada masyarakat untuk menyetorkan sampahnya dengan menggunakan aplikasi Rekosistem.

Melalui waste station MCI di Menara Mandiri, baik tenant maupun masyarakat umum dapat menyetorkan sampah anorganik dan berpartisipasi dalam percepatan penyerapan material sampah yang masih bisa dipulihkan untuk didaur ulang. 

Selanjutnya, startup pengelolaan sampah Reko Hub akan mengolah sampah terkumpul untuk disalurkan ke industri daur ulang sesuai dengan jenis dan permintaannya untuk didaur ulang dan digunakan kembali.

Baca juga:

Waste Station MCI Menara Mandiri berlokasi di Gedung Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Selatan. Jam operasional adalah dari Senin-Jumat pukul 08.00-17.00 WIB. 

Waste Station MCI Menara Mandiri menerima semua jenis sampah anorganik dan minyak jelantah. Pengguna bisa mengunduh aplikasi Rekosistem melalui Google Play Store/App Store sebelum melakukan setor sampah. 

Setelah itu, mereka akan mendapatkan voucher belanja dan saldo dompet digital sebagai reward. Pengguna juga bisa melihat status pengelolaan sampah dan kredit karbon yang mereka miliki di aplikasi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dari Tanah “Sakit” ke Lumbung Harapan, Ini Kisah Pengawalan Pertanian Jaga Ketahanan Pangan Desa
Dari Tanah “Sakit” ke Lumbung Harapan, Ini Kisah Pengawalan Pertanian Jaga Ketahanan Pangan Desa
BUMN
Kebijakan Pelarangan Sawit di Jabar Disebut Tak Berdasar Bukti Ilmiah
Kebijakan Pelarangan Sawit di Jabar Disebut Tak Berdasar Bukti Ilmiah
LSM/Figur
Sampah Campur Aduk, Biaya Operasional 'Waste to Energy' Membengkak
Sampah Campur Aduk, Biaya Operasional "Waste to Energy" Membengkak
LSM/Figur
Biaya Kelola Limbah Setara Beli Popok Baru, Padahal Fibernya Punya Banyak Potensi
Biaya Kelola Limbah Setara Beli Popok Baru, Padahal Fibernya Punya Banyak Potensi
LSM/Figur
Inovasi Jaring Bertenaga Surya, Kurangi Penyu yang Terjaring Tak Sengaja
Inovasi Jaring Bertenaga Surya, Kurangi Penyu yang Terjaring Tak Sengaja
Pemerintah
Kebijakan Iklim yang Sasar Gaya Hidup Bisa Kikis Kepedulian pada Lingkungan
Kebijakan Iklim yang Sasar Gaya Hidup Bisa Kikis Kepedulian pada Lingkungan
Pemerintah
 RI Belum Maksimalkan  Pemanfaatan Potensi Laut untuk Atasi Stunting
RI Belum Maksimalkan Pemanfaatan Potensi Laut untuk Atasi Stunting
LSM/Figur
Langkah Membumi Ecoground 2025, Gaya Hidup Sadar Lingkungan Bisa Dimulai dari Ruang Publik
Langkah Membumi Ecoground 2025, Gaya Hidup Sadar Lingkungan Bisa Dimulai dari Ruang Publik
Swasta
Target Swasembada Garam 2027, KKP Tetap Impor jika Produksi Tak Cukup
Target Swasembada Garam 2027, KKP Tetap Impor jika Produksi Tak Cukup
Pemerintah
Kebijakan Mitigasi Iklim di Indonesia DInilai Pinggirkan Peran Perempuan Akar Rumput
Kebijakan Mitigasi Iklim di Indonesia DInilai Pinggirkan Peran Perempuan Akar Rumput
LSM/Figur
KKP: 20 Juta Ton Sampah Masuk ke Laut, Sumber Utamanya dari Pesisir
KKP: 20 Juta Ton Sampah Masuk ke Laut, Sumber Utamanya dari Pesisir
Pemerintah
POPSI: Naiknya Pungutan Ekspor Sawit untuk B50 Bakal Gerus Pendapatan Petani
POPSI: Naiknya Pungutan Ekspor Sawit untuk B50 Bakal Gerus Pendapatan Petani
LSM/Figur
Suhu Global Tetap Tinggi, meski Siklus Alami Pemanasan El Nino Absen
Suhu Global Tetap Tinggi, meski Siklus Alami Pemanasan El Nino Absen
Pemerintah
Rantai Pasok Global Bisa Terganggu akibat Cuaca Ekstrem
Rantai Pasok Global Bisa Terganggu akibat Cuaca Ekstrem
Swasta
DLH Siapkan 3.395 Petugas Kebersihan, Angkut Sampah Saat Tahun Baru Jakarta
DLH Siapkan 3.395 Petugas Kebersihan, Angkut Sampah Saat Tahun Baru Jakarta
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau