Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Modal Perusahaan Minyak Kembangkan Energi Hijau 30 Persen

Kompas.com - 06/03/2024, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Migas (PHE) Muharram Jaya Panguriseng mengungkapkan, ada tiga golongan perusahaan minyak dalam menyikapi Kesepakatan Paris (Paris Agreement).

Hal ini seiring upaya mereka dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mewujudkan ketahanan energi pada masa depan perlu berjalan beriringan.

Pertama adalah perusahaan yang langsung mengambil posisi go green. Kedua, perusahaan minyak yang tetap melanjutkan bisnis energi fosil sambil menumbuhkan energi-energi hijau.

Baca juga: Indonesia Punya Stasiun Pengisian Hidrogen Pertama, Dipasok dari Energi Hijau

“Kalau kita lihat mereka spend capital expenditure-nya sekitar 30 persen untuk mengembangkan energi yang green,” ujar Muharram dalam sesi “Energy as A Driver of Economic Growth”, rangkaian Indonesian Data Economic and Conference (IDE) Katadata 2024 yang digelar di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Ketiga, perusahaan minyak yang tetap tumbuh dengan mengandalkan energi fosil. Namun, perusahaan-perusahaan ini juga memastikan solusi untuk mengurangi karbon.

Menurut Muharram, PHE berada pada kelompok ini dengan berupaya mengurangi emisi karbon pada kegiatan operasional melalui teknologi carbon capture storage (CCS) atau carbon capture, utilization, and storage (CCUS).

PHE juga berusaha untuk tidak menjadi penyumbang karbon tetapi paling tidak melakukan upaya-upaya untuk mengurangi karbon melalui CCS/CCUS.

"Kami menjaga ketahanan energi nasional karena bangsa ini masih membutuhkan itu. Lain soal kalau memang kita sudah mendapatkan energi terbarukan di mana Indonesia sudah percaya diri untuk beralih ke EBT,” tuturnya.

Baca juga: 248 Bendungan Dimanfaatkan demi Energi Hijau, Ini Potensinya

Selain itu, saat ini PHE sedang mempelajari salah satu energi yang sangat bersih yakni hidrogen.

PHE sedang mengupayakan satu jenis hidrogen yakni geologic hydrogen yang diambil langsung dari alam.

Salah satu negara yang telah melakukan hal tersebut adalah Australia. Menariknya, hidrogen tersebut didapat dari sumur-sumur migas lama.

“Kami berusaha mencari cara menemukan sumber energi baru yang bisa bersih. Yang paling menarik lagi, satu kilogram hidrogen bisa menghasilkan 40 kilo watt hour, artinya ini adalah pembakaran yang sangat bagus,” ungkap Muharram.

Sikap Indonesia

Upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mewujudkan ketahanan energi pada masa depan memang perlu berjalan beriringan.

Baca juga: Bahas Energi Hijau, Insinyur se-ASEAN Berkumpul di Bali

Hal ini mengingat, kebutuhan energi nasional akan terus meningkat dan itu perlu dicukupi dari energi fosil maupun energi baru terbarukan (EBT).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH Cabut Izin PT Daeri Rima Mineral karena Berpotensi Rusak Lingkungan
KLH Cabut Izin PT Daeri Rima Mineral karena Berpotensi Rusak Lingkungan
Pemerintah
Ikan Badut Selamatkan Diri dari Gelombang Panas dengan Menciut
Ikan Badut Selamatkan Diri dari Gelombang Panas dengan Menciut
Pemerintah
KKP Dorong Penataan Ruang Laut Demi Keberlanjutan Ekosistem
KKP Dorong Penataan Ruang Laut Demi Keberlanjutan Ekosistem
Pemerintah
Bahlil Minta Kontraktor Migas Ikut Garap Fasilitas Penangkap Karbon
Bahlil Minta Kontraktor Migas Ikut Garap Fasilitas Penangkap Karbon
Pemerintah
Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah
Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah
Pemerintah
Menteri LH Minta Stop Impor Plastik 'Virgin', Perluas Tanggung Jawab Produsen
Menteri LH Minta Stop Impor Plastik "Virgin", Perluas Tanggung Jawab Produsen
Pemerintah
4 Juta Hektare Area Riau Berubah Jadi Lahan Sawit, Ancam Biodiversitas
4 Juta Hektare Area Riau Berubah Jadi Lahan Sawit, Ancam Biodiversitas
Pemerintah
Anggrek Baru Ditemukan di Kalimantan, Bukti Besarnya Potensi Hutan
Anggrek Baru Ditemukan di Kalimantan, Bukti Besarnya Potensi Hutan
Pemerintah
DLH Jakarta Minta Warga Tak Buang Limbah Hewan Kurban Sembarangan
DLH Jakarta Minta Warga Tak Buang Limbah Hewan Kurban Sembarangan
Pemerintah
Mengoptimalkan Panas Bumi untuk Akselerasi Energi Terbarukan
Mengoptimalkan Panas Bumi untuk Akselerasi Energi Terbarukan
Pemerintah
Jurus KLH Atasi Polusi Udara Jabodetabek di Tengah Musim Kemarau
Jurus KLH Atasi Polusi Udara Jabodetabek di Tengah Musim Kemarau
Pemerintah
Dukung Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
Dukung Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
BUMN
Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
BUMN
Mengapa Lamun Penting untuk Tangkal Perubahan Iklim?
Mengapa Lamun Penting untuk Tangkal Perubahan Iklim?
LSM/Figur
Ilmuwan Ungkap, Hidrogen Tersembunyi Bisa Pasok Energi 170.000 Tahun
Ilmuwan Ungkap, Hidrogen Tersembunyi Bisa Pasok Energi 170.000 Tahun
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau