Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2024, 12:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber Euronews

KOMPAS.com - Setelah berkutat dengan kesemrawutan dan kemacetan selama beberapa tahun terakhir, akhirnya Paris memiliki cara untuk mengatasinya.

Melalui referendum kecil, warga kota mode dunia ini sepakat menaikkan biaya parkir kendaraan sport utility vehicle (SUV) hingga tiga kali lipat untuk membuat kota lebih hijau dan ramah bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Pemungutan suara hari Minggu adalah langkah terbaru dalam upaya Wali Kota Paris Anne Hidalgo untuk memperbaiki kota yang menjadi tuan rumah Olimpiade 2024 ini.

Lebih dari 54 persen suara yang diberikan dalam pemilu. Namun, jumlah pemilih yang mendukung langkah untuk menaikkan biaya parkir bagi pengemudi SUV dari luar kota menjadi 18 euro per jam di pusat kota, justru sangat rendah.

Baca juga: 5 Kota Sabet Adipura Kencana 2023, Ini Daftarnya

Le Monde mencatat, hanya 5,7 persen dari 1,3 juta pemilih yang memenuhi syarat memberikan suara di 39 TPS di seluruh kota.

Adapun alasan Paris menaikkan biaya parkir SUV adalah karena kendaraan ini memakan terlalu banyak ruang di jalan-jalan sempit di Paris.

Selain itu juga terlalu menimbulkan polusi, mengancam kesehatan dan planet Bumi, serta menyebabkan lebih banyak kecelakaan lalu lintas dibandingkan mobil berukuran kecil.

“Waktunya telah tiba untuk menghentikan kecenderungan mobil yang selalu lebih besar, lebih tinggi, lebih lebar. Anda mempunyai kekuatan untuk mengambil kembali kepemilikan jalan-jalan kami," kata Hidalgo. 

Biaya parkir SUV bagi non-penduduk di distrik pusat Paris, di arondisemen nomor 1 sampai 11, akan melonjak menjadi 18 euro per jam untuk dua jam pertama, sementara mobil kecil hanya 6 euro.

Baca juga: Kembangkan Desa Selaras Kota, Ini 5 Kunci dari Bappenas

Setelah itu, sanksi parkir akan menjadi semakin berat. Menginap selama enam jam dengan SUV, dikenakan tarif 225 euro, sedangkan mobil kecil cuma 75 euro.

Jauh dari jantung kota, di arondisemen luar Paris bernomor 12 hingga 20, pengemudi SUV luar kota akan membayar 12 euro per jam untuk dua jam pertama, dan secara bertahap meningkat menjadi 150 euro untuk enam jam.

Referendum kecil ini terbuka bagi warga Paris yang terdaftar sebagai pemilih. Pertanyaan yang diajukan kepada mereka adalah “Mendukung atau menentang penerapan tarif khusus untuk parkir mobil yang berat, besar, dan menimbulkan polusi?”

Cyreane Demur, seorang pelajar berusia 20 tahun, memberikan suara di arondisemen ke-8 yang mencakup bulevar Champs-Elysées yang dipenuhi mobil dan bundaran lalu lintas yang kacau di sekitar Arc de Triomphe yang monumental.

Demur mengatakan mobil yang lebih berat membuat kemacetan semakin rumit. Oleh karena itu, dia mendesak pemerintah kota untuk mempertimbangkan ekologi, dan masalah parkir.

Untuk diketahui, Paris merupakan rumah bagi Renault, Citroen, dan Peugeot. Hidalgo pun telah berupaya selama bertahun-tahun untuk menjadikan Paris kurang ramah terhadap mobil.

Baca juga: Ironi Solo, Kota Toleran tapi Diskriminatif terhadap Keragaman Gender

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau