ANGKA-angka tidak berbohong. Kesehatan masyarakat dan penelitian medis di Indonesia masih membutuhkan bantuan.
Dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indonesia berada di peringkat 107 dari 185 negara.
Untuk meningkatkan peringkat dan memberikan hasil kesehatan yang lebih baik, Indonesia harus menyediakan layanan kesehatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif lebih baik yang harus dimulai dari komunitas penelitian.
Namun sayangnya, penelitian medis di Indonesia dibatasi oleh berbagai faktor, tetapi salah satu yang paling menonjol adalah masalah akses.
Sebagai negara yang terdiri dari 17.508 pulau, Indonesia hanya memiliki 10.205 Pusat Kesehatan Masyarakat (puskemas) dengan hanya 4.119 yang menawarkan fasilitas rawat inap.
Artinya, satu dari empat pulau memiliki puskesmas di daratan jika puskesmas tersebar secara merata, namun kenyataannya tidak demikian.
Hal ini karena kondisi geografis Indonesia yang rumit dan medan yang lebih sulit diakses di beberapa pulau.
Tentu saja kondisi tersebut kerap menimbulkan sejumlah masalah. Paling utama, banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki akses kesehatan memadai.
Penelitian medis yang merupakan tulang punggung pengembangan kesehatan masyarakat, juga sangat kurang terlayani, karena menjadi jauh lebih sulit untuk diakses dan dipelajari di daerah-daerah yang paling berisiko dan membutuhkan.
Komponen mendasar dari setiap proyek penelitian adalah akses listrik, sehingga sulit untuk membuat terobosan penemuan medis jika menyalakan lampu dan menjalankan komputer saja tidak mungkin.
Untuk puskesmas dan fasilitas penelitian medis di daerah terpencil dengan pasokan energi yang terbatas, ketersediaan listrik merupakan masalah serius.
Pasokan yang terbatas berdampak besar pada kemampuan untuk melakukan penelitian, yang berujung pada hasil yang lebih buruk bagi kesehatan masyarakat secara luas.
Tenaga surya merupakan pilihan yang logis sebagai sumber energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi di daerah terpencil di Indonesia.
BKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, total potensi energi terbarukan di Indonesia bisa mencapai 400.000 MW.
Sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa dan menerima sinar matahari sepanjang tahun, energi matahari merupakan sumber energi terbarukan dengan potensi terbesar mencapai 200.000 MW.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya