Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2024, 13:20 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kencana Maju Bersama (PT KMB) selaku distributor baja ringan menggelar pelatihan pengolahan baja ringan di Komplek Perkantoran Rawa Kerbau Rawasari Selatan, Jakarta, Senin (4/3/2024).

Dalam menggelar pelatihan ini, Kencana bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Himpunan Aplikator Indonesia (HAPI).

Selain untuk kebutuhan konstruksi bangunan, baja ringan dapat digunakan untuk menciptakan berbagai kreasi, misalnya rak sampah seperti yang dipraktikkan dalam pelatihan tersebut.

Sebelum pelatihan dimulai, peserta menerima materi dari HAPI. Materi yang diberikan juga mengenai produk untuk membuat rak sampah, yaitu Hollow Baja Ringan Kencana.

Hollow Kencana terbuat dari Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) ber-SNI. Produk ini tahan karat, sambungan kuat, profil lebih kaku, ukuran ketebalan presisi, hingga spangle tampak jelas.

Usai pemberian materi, peserta pelatihan diberi pengarahan tentang bagaimana proses membuat rak sampah.

Baca juga: Soal Pelat Baja Jalan Layang MBZ, Basuki: Sudah Diuji dan Sertifikasi

Plus Minus Baja Ringan

Sementara baja ringan pada umumnya digunakan sebagai rangka atap rumah. Namun, material ini tentu mememiliki kelebihan dan kekurangan.

Hal itu setidaknya terjawab melalui unggahan akun Instagram Klinik Rumah Swadaya Kalimantan I yang dikelolah oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Kalimantan 1 Ditjen Perumahan Kementerian PUPR.

Kelebihan baja ringan adalah material ini berumur panjang dan tahan lama. Baja ringan juga ramah lingkungan karena dibuat menggunakan hingga 90 persen bahan daur ulang dan juga dapat didaur ulang 100 persen pada akhir masa pakainya.

Tidak hanya lebih kuat, dapat menahan angin kencang dan hujan, tetapi rangka atap baja ringan juga memungkinkan desain atap dengan bentang yang lebih lebar.

Dan yang paling menguntungkan adalah, harga baja ringan cenderung terjangkau karena diproduksi dengan suplai yang stabil.

Di sisi lain, baja ringan rentan terhadap korosi, terutama akibat dari paparan kelembapan dan lokasi di pinggir laut yang memperpendek umur logam.

Selain itu, kurangnya keterampilan dari pekerja dapat mengakibatkan rangka atap baja ringan tidak terpasang dengan baik. Oleh karena itu diperlukan keterampilan khusus dalam pemasangannya agar rangka atap hasilnya baik dan bertahan lama.

Kemudian, rangka baja tidak memiliki tingkat insulasi bawaan yang sama dengan rangka kayu, sehingga ini menjadi salah satu kekurangan baja ringan. Tetapi kekurangan ini bisa diperbaiki melalui penghalang dan insulasi radiasi yang memadai.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Pemerintah
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Pemerintah
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BUMN
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Pemerintah
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Pemerintah
Kekayaan Sumber Daya di Indonesia: Antara Berkah dan Kutukan
Kekayaan Sumber Daya di Indonesia: Antara Berkah dan Kutukan
Pemerintah
Ketidakpastian Ekonomi Hambat Investasi Mineral Kritis
Ketidakpastian Ekonomi Hambat Investasi Mineral Kritis
Pemerintah
Pesan dari Raja Ampat untuk Kepulauan Riau: Jangan Gadai Pulau demi Tambang
Pesan dari Raja Ampat untuk Kepulauan Riau: Jangan Gadai Pulau demi Tambang
Pemerintah
Negara-negara G7 Diminta Perkuat Rencana Mineral Kritis Berkelanjutan
Negara-negara G7 Diminta Perkuat Rencana Mineral Kritis Berkelanjutan
LSM/Figur
Pakai Climate Smart Shrimp, Desa di Donggala Panen Udang hingga 50 Ton
Pakai Climate Smart Shrimp, Desa di Donggala Panen Udang hingga 50 Ton
LSM/Figur
Climate Smart Shrimp, Inovasi Cara Dapat Cuan dari Udang Sekaligus Perbaiki Lingkungan
Climate Smart Shrimp, Inovasi Cara Dapat Cuan dari Udang Sekaligus Perbaiki Lingkungan
LSM/Figur
Gandeng Singapura, Pemerintah Bakal Bangun Industri Panel Surya di Riau
Gandeng Singapura, Pemerintah Bakal Bangun Industri Panel Surya di Riau
Pemerintah
Bangun Rumah Sejuk Tanpa AC dan Minim Lampu? Bisa, Ini Caranya
Bangun Rumah Sejuk Tanpa AC dan Minim Lampu? Bisa, Ini Caranya
LSM/Figur
Kemenhut Cabut Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan di Pulau Wawonii
Kemenhut Cabut Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan di Pulau Wawonii
Pemerintah
Pemerintah Pastikan Kampung Nelayan Merah Putih Utamakan Keberlanjutan
Pemerintah Pastikan Kampung Nelayan Merah Putih Utamakan Keberlanjutan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau