KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerjasama dengan organisasi filantropi, Tanoto Foundation, mengembangkan modul pembelajaran digital.
Modul ini bertujuan meningkatkan kapasitas 1,5 juta kader posyandu dalam menguasai 25 kompetensi dasar.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kader posyandu adalah ujung tombak layanan kesehatan bagi masyarakat.
“Oleh karena itu, saya harap implementasi learning management system dapat segera dilakukan secara nasional, sehingga para kader memiliki 25 keterampilan dasar," kata Menteri Budi melalui keterangannya, dikutip dari Antara, Senin (11/3/2024).
Baca juga: Tak Hanya Kesehatan, Puntung Rokok Juga Merusak Lingkungan
Kompetensi itu, ia menjelaskan, meliputi kemampuan menjelaskan penggunaan buku kesehatan ibu dan anak, kemampuan melakukan edukasi ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI kaya protein hewani sesuai umur balita, hingga kemampuan menerapkan komunikasi antarpribadi.
Sebagai informasi, kolaborasi antara Tanoto Foundation dan Kementerian Kesehatan di bidang peningkatan kapasitas kader posyandu dan akselerasi transformasi digital kesehatan telah dimulai sejak 2023.
“Saat ini, semua 78 modul pelatihan kader posyandu sudah dimasukkan ke platform Plataran Sehat, yaitu sistem manajemen pembelajaran yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan," ujar Country Head Tanoto Foundation Indonesia Inge Kusuma.
Adapun uji coba pelatihan dan penggunaan modul digital oleh kader posyandu, tengah dijalankan di tiga kabupaten yang tersebar di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Barat.
Lebih lanjut, Inge mengatakan pihaknya memang mendukung percepatan transformasi digital kesehatan.
Baca juga: Sukses BPJS Kesehatan, Dipelajari Negara Luar hingga Raih Penghargaan
Utamanya dalam percepatan perbaikan Master Data Index untuk memungkinkan terjadinya integrasi lintas sistem dan aplikasi.
Integrasi dengan sistem Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) dilakukan untuk mencatat hasil pelayanan kesehatan dan memonitor data perkembangan pasien program di semua unit kesehatan layanan primer seperti puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu dengan platform SATUSEHAT.
Ia menjelaskan, integrasi itu bertujuan memastikan pelayanan yang semakin tepat sasaran, terutama dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan ibu dan anak.
Adapun Tanoto Foundation telah bekerjasama dengan Pemerintah Republik Indonesia untuk program percepatan penurunan angka stunting di Indonesia sejak 2018.
Tanoto Foundation telah mengalokasikan dana Rp 16 miliar untuk pengembangan modul pembelajaran digital bagi kader posyandu, dan pengembangan sistem SATUSEHAT.
Baca juga: Cegah Stunting, WIKA dan WIKA Realty Salurkan Bantuan Kesehatan
Selain itu, Tanoto Foundation bersama APRIL Group juga memberi dukungan penyediaan alat-alat kesehatan serta pelatihan tenaga kesehatan di 29 puskesmas di Provinsi Riau.
Menteri Budi mengapresiasi Tanoto Foundation yang terus membantu pemerintah dengan mendukung program khusus di bidang kesehatan.
“Masalah kesehatan adalah tugas kita bersama. Kami apresiasi Tanoto Foundation yang telah mengambil peran di dalamnya," pungkasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya