Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gastronomi Talks IGC: Menjelajahi Potensi Diplomasi Kuliner Berkelanjutan Indonesia

Kompas.com - 11/03/2024, 16:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

Liz Zeny Merry menyampaikan sebagai program diplomasi gastronomi, Indonesia Spice Up the World (IUSTW) mengutamakan pada tiga pendekatan utama yaitu:

  1. Pengembangan restoran existing melalui perluasan pasar dan lisensi, dan pengembangan konseptual restoran sebagai contoh restoran di luar negeri.
  2. Pengembangan Produk Ready to Eat (sate, rendang, soto, gado-gado,dan nasi goreng) dan peningkatan produk premium/ bumbu lainnya untuk di-showcase di resto/retail melalui proses kurasi.
  3. Pengembangan manajemen rantai pasok dengan embangun jejaring produsen - trader - buyer oleh IAS (Integrasi Aviasi Solusi)- BUMN bersama komunitas/ GAPMMI; dan penguatan logistik, distribusi, stockist, pemasaran, R&D

Sedangkan Ani Nigeriawati menyampaikan, penyelenggaraan Gala Dinner dalam KTT ASEAN dan G20 dalam menyokong kepentingan nasional Indonesia. Soft diplomacy yang terjadi saat perundingan dapat meringankan suasana tegang, dan mencair karena makanan.

“Selain itu tren life style luar negeri dan peningkatan demand yang mengarah pada keunggulan karakter kuliner Indonesia,” lanjut Nigeriawati.

Chef Ivan Mangundap juga melihat bahwa tantangan saat ini adalah bagaimana membuat makanan Indonesia disukai oleh berbeda selera. ”Sebagai contoh, adalah melihat situasi dan menerapkan yang tepat, yaitu misalnya asal-usul negara,” ungkapnya. 

Di lain pihak, berdasarkan pengalaman mengamati kegiatan gastrodiplomasi, Teuku Rezasyah berpendapat strategi Gastro Diplomacy Indonesia harus menentukan indikator yang tepat untuk fokus pada upaya menarik konsumen.

Baca juga: Buka Resto di Ubud, Koki Bintang Dua Michelin Syrco Bakker Sulap Gastronomi Lokal Jadi Kelas Dunia

Selain itu dia juga menekankan pentingnya memasukkan nilai-nilai tertentu seperti besar, beragam, demokratis, persatuan, moderat, bersahabat, higienis, sehat, bergizi, musikal, halal, dan dapat disesuaikan dengan khalayak sasaran.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tonga Akui Paus sebagai Mahluk Berakal dan Punya Kehendak Bebas
Tonga Akui Paus sebagai Mahluk Berakal dan Punya Kehendak Bebas
Pemerintah
Bagaimana Agar Pabrik Tahu Tak Pakai Plastik untuk Bahan Bakar?
Bagaimana Agar Pabrik Tahu Tak Pakai Plastik untuk Bahan Bakar?
LSM/Figur
300 GW Energi Bersih Didapat jika Ubah Lahan Tambang Jadi PLTS, 59 GW dari Indonesia
300 GW Energi Bersih Didapat jika Ubah Lahan Tambang Jadi PLTS, 59 GW dari Indonesia
LSM/Figur
Ancaman Baru Krisis Iklim, Tingkatkan Gangguan Pernapasan Kala Tidur
Ancaman Baru Krisis Iklim, Tingkatkan Gangguan Pernapasan Kala Tidur
LSM/Figur
Menteri LH Desak Pembenahan Lingkungan di Kawasan Industri Pulogadung
Menteri LH Desak Pembenahan Lingkungan di Kawasan Industri Pulogadung
Pemerintah
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
LSM/Figur
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Pemerintah
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Pemerintah
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
LSM/Figur
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Pemerintah
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Pemerintah
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Pemerintah
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
LSM/Figur
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pemerintah
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau