Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pulau Kecil di Maluku Utara Jadi Konsesi Tambang Nikel

Kompas.com - 03/04/2024, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak enam pulau kecil di Provinsi Maluku Utara menjadi kawasan konsesi pertambangan nikel.

Forum Studi Halmahera (Foshal) menyebutkan, keenam pulau tersebut adalah Pulau Pakal, Pulau Mabuli, Pulau Gee, Pulau Mala Mala, Pulau Gebe, dan Pulau Fau.

Kepala Divisi Advokasi dan Kampanye Foshal Julfikar Sangaji mengatakan, keenam pulau tersebut masing-masing memiliki luas kurang dari 2.000 kilometer persegi.

Baca juga: Pemerintah Didesak Cabut Izin Tambang Nikel di Pulau Fau

Julfikar menyampaikan, lima dari enam pulau tersebut sudah dikeruk mineralnya sedangkan satu pulau, yakni Fau, baru akan dieksplotiasi.

Dia menambahkan, masuknya tambang nikel di pulau-pulau kecil tersebut bukanlah sesuatu yang ujug-ujug terjadi.

"Melainkan pendudukan tambang terhadap pulau-pulau kecil justru didalangi oleh pemerintah," kata Julfikar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (2/3/2024).

Proyek penambangan nikel di sana, ujar Julfikar, membuat pulau-pulau kecil di Maluku Utara tersebut menjadi sekarat.

Dia mendesak pemerintah mencabut izin tambang yang membahayakan pulau-pulau kecil di Maluku Utara.

"Selain mencabut izin, pemerintah seharusnya juga meminta pertanggungjawaban korporasi untuk memulihkan wilayah-wilayah yang sudah krisis akibat dari keserakahan korporasi," tutur Julfikar.

Berikut catatan Foshal mengenai konsesi tambang Nikel di enam pulau kecil di Maluku Utara.

Baca juga: Dorong Hilirisasi, PLN Tambah Daya Listrik Industri Nikel di Kaltim

Pulau Gebe

Pulau Gebe memiliki luas 141 kilometer persegi dan terletak di sebelah tenggara Pulau Halmahera.

Pulau ini masuk dalam wilayah administrasi Halmahera Tengah, Maluku Utara dan berbatasan langsung dengan Kepulauan Raja Ampat, Papua.

Menurut catatan Foshal, ada tujuh Izin Usaha Pertambanhan (IUP) di Pulau Gebe dengan luasan konsesi yang beragam.

Pulau Gee

Pulau Gee terletak di Teluk Buli, Halmahera Timur. Luas pulau ini sekitar 179,1 kilometer persegi.

Pulau Pakal

Pulau Pakal terletak di Teluk Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara dengan luas sekitar 693 kilometer persegi.

Pulau Mabuli

Pulau Mabuli terletak di Halmahera Timur dengan luas sekitar 2,36 kilometer persegi berada di Teluk Buli.

Luas konsesi di pulau tersebut mencapai 394,10 hektare atau 3,9 kilometer yang berarti melebihi luas daripada daratan pulau.

Pulau Mala Mala

Pulau Mala Mala terletak di Gugusan Kepulauan Obi, Halmahera Selatan. Luas pulau ini sekitar 9,13 kilometer persegi.

Luas konsesi di pulau tersebut 1.800 hektare untuk kegiatan penambangan nikel.

Pulau Fau

Pulau Fau terletak di Gugusan Kepulauan Gebe, Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Pulau ini memiliki luas 5,45 kilometer persegi. Perusahaan pemegang konsesi mengantongi izin tambang dengan status tahapan kegiatan Operasi Produksi (OP) dan berakhir izin sampai Desember 2032.

Baca juga: Studi: Jika Tidak Diatur, Industri Nikel Bisa Memicu Ribuan Kematian

Pulau kecil ditambang

Menurut catatan Forest Watch Indonesia (FWI), konsesi pertambangan telah menjamah 242 pulau kecil di Indonesia.

Total luas pulau-pulau kecil di Indonesia yang dikuasai oleh konsesi perusahaan mencapai 876.000 hektare.

Dari jumlah tersebut, sekitar 245.000 hektare telah dikapling untuk pertambangan.

FWI menyebutkan, tambang menjadi salah satu sektor yang paling mengancam eksistensi pulau-pulau kecil di Indonesia.

Baca juga: Industri Baterai dan Kendaraan Listrik Tak Sesuai Eksploitasi Nikel

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dukung Komitmen Iklim Nasional, TSE Group Resmikan Pembangkit Biogas Kurangi Emisi dan Konsumsi Solar
Dukung Komitmen Iklim Nasional, TSE Group Resmikan Pembangkit Biogas Kurangi Emisi dan Konsumsi Solar
Swasta
eMaggot, Platform Jual Beli Online Maggot untuk Pengolahan Sampah
eMaggot, Platform Jual Beli Online Maggot untuk Pengolahan Sampah
Pemerintah
4.700 Hektare Bekas Lahan Sawit di Tesso Nilo Kembali Ditanami
4.700 Hektare Bekas Lahan Sawit di Tesso Nilo Kembali Ditanami
Pemerintah
Perkuat Sabuk Hijau Hadapi Krisis Iklim, Pemprov DKI Jakarta Tanam 10.000 Mangrove di 4 Pesisir
Perkuat Sabuk Hijau Hadapi Krisis Iklim, Pemprov DKI Jakarta Tanam 10.000 Mangrove di 4 Pesisir
Pemerintah
Dalam 3 Bulan, 4700 Hektare Sawit di Tesso Nilo Telah Dimusnahkan
Dalam 3 Bulan, 4700 Hektare Sawit di Tesso Nilo Telah Dimusnahkan
Pemerintah
Terobosan Formula E, Olahraga Pertama dengan Sertifikasi Net Zero BSI
Terobosan Formula E, Olahraga Pertama dengan Sertifikasi Net Zero BSI
Swasta
Pakar Katakan, Intervensi Iklim di Laut Sia-sia jika Tata Kelolanya Masih Sama Buruknya
Pakar Katakan, Intervensi Iklim di Laut Sia-sia jika Tata Kelolanya Masih Sama Buruknya
LSM/Figur
KLH Luncurkan Waste Crisis Center, Pusat Layanan Pengelolaan Sampah
KLH Luncurkan Waste Crisis Center, Pusat Layanan Pengelolaan Sampah
Pemerintah
ICDX: REC Bukan Cuma Sertifikat, Bisa Jadi Stimulus Capai Target EBT
ICDX: REC Bukan Cuma Sertifikat, Bisa Jadi Stimulus Capai Target EBT
Swasta
Terjadi di Seismic Gap, Gempa Rusia Alarm Bahaya buat Indonesia
Terjadi di Seismic Gap, Gempa Rusia Alarm Bahaya buat Indonesia
LSM/Figur
Ahli Ungkap 2 Hal Penting dalam Konservasi Harimau, Harus Jadi Indikator Kemajuan
Ahli Ungkap 2 Hal Penting dalam Konservasi Harimau, Harus Jadi Indikator Kemajuan
LSM/Figur
KKP Siapkan Peta Nasional Terumbu Karang dan Padang Lamun, Diluncurkan Akhir 2025
KKP Siapkan Peta Nasional Terumbu Karang dan Padang Lamun, Diluncurkan Akhir 2025
Pemerintah
KLH Pastikan Target Penurunan Emisi NDC Kedua Lebih Ambisius
KLH Pastikan Target Penurunan Emisi NDC Kedua Lebih Ambisius
Pemerintah
Perkuat Kolaborasi untuk Wujudkan SDGs, FEM IPB Kirim Mahasiswa KKN ke 2 Negara
Perkuat Kolaborasi untuk Wujudkan SDGs, FEM IPB Kirim Mahasiswa KKN ke 2 Negara
Pemerintah
Hasilkan 1 Juta Ton Limbah per Hari, Lampung Siap Olah Sampah Jadi Listrik
Hasilkan 1 Juta Ton Limbah per Hari, Lampung Siap Olah Sampah Jadi Listrik
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau