Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: 7 Wilayah di Bali Terdampak Banjir dan Longsor

Kompas.com - 11/09/2025, 13:35 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan tujuh wilayah di Bali terdampak banjir dan longsor. Bencana hidrometeorologi itu dilaporkan terjadi sejak Rabu (10/9/2025) seiring dengan intensitas hujan yang meningkat. 

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali mencatat lebih dari 120 titik banjir yang menerjang tujuh wilayah administrasi kabupaten dan kota," kata Abdul dalam keterangannya, Kamis (11/9/2025).

Wilayah yang paling terdampak antara lain Kota Denpasar (81 titik), Kabupaten Gianyar (14 titik), Kabupaten Badung (12 titik), Kabupaten Tabanan (8 titik), Kabupaten Karangasem dan Jembrana masing-masing (4 titik). Di Kabupaten Klungkung, banjir berdampak di Kecamatan Dawan.

Sedangkan tanah longsor terjadi di 12 titik yakni Kabupaten Karangasem, lima titik di Kabupaten Gianyar dan satu titik di Kabupaten Badung.

Baca juga: Krisis Iklim di Pakistan: Banjir adalah Normal Baru, Petani Berjudi dengan Alam

"Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh berbagai pihak di masing-masing wilayah dengan bantuan BPBD Provinsi Bali dan BNPB," ucap Abdul.

Sementara ini, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD kabupaten dan kota juga terus memutakhirkan pendataan di lapangan.

Sementara itu, sejumlah warga mengungsi di beberapa titik pos pengungsian. BPBD Provinsi Bali menginformasikan 562 warga mengungsi, dengan rincian 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar. Fasilitas umum, seperti sekolah, balai desa, musala dan banjar dimanfaatkan sebagai pos pengungsian sementara.

Baca juga: Banjir Makin Intens, PBB: Perlu Peringatan Dini Lebih Cepat dan Merata

"Petugas gabungan masih melakukan upaya tanggap darurat seperti pencarian korban dan pengendalian banjir dan longsor yang berdampak kepada masyarakat," jelas Abdul.

BNPB memberikan bantuan berupa selimut 200 lembar, matras 200 lembar, sembako 300 paket, tenda keluarga 50 unit dan tenda pengungsi 2 unit. Sedangkan untuk penanganan banjir, BNPB membantu perahu karet dan mesin satu unit, serta pompa air tiga unit.

Diberitakan sebelumnya, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menyampaikan penyebab banjir di Bali disebabkan cuaca ekstrem yang dipicu oleh gelombang ekuatorial Rossby.

“Aktifnya gelombang ekuator Rossby di wilayah Bali dan sekitarnya mendukung pertumbuhan awan konvektif dan menyebabkan hujan lebat,” kata Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, Wayan Musteana, Rabu (10/9/2025).

Gelombang Rossby merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar ekuator dan berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan.

Wayan menyebut, kondisi cuaca esktrem ini juga diperkuat dengan tingginya kelembapan udara dari lapisan permukaan hingga 500 milibar (mb).

Menurut BBMKG, cuaca ekstrem di Bali diperkirakan berlangsung hingga hari berikutnya, dengan tren curah hujan yang diprediksi mulai menurun.

Baca juga: Banjir Berpotensi Lepaskan Bahan Kimia Berbahaya

“Bali saat ini termasuk memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan,” kata Wayan.

Sebelumnya, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai angin kencang dan petir mengguyur sebagian besar wilayah Bali sejak Selasa (9/9/2025) pagi.

Aliran sungai, termasuk Tukad Badung di kawasan Pasar Badung Denpasar, meluap dan merendam fasilitas warga, di antaranya di Pura Demak, Denpasar Barat. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kerusakan Alam Berpotensi Rugikan Industri Global hingga 430 Miliar Dolar AS per Tahun
Kerusakan Alam Berpotensi Rugikan Industri Global hingga 430 Miliar Dolar AS per Tahun
Pemerintah
Bakoel Bamboe Nusantara Hadir di IKN, Tawarkan Kuliner Ramah Lingkungan
Bakoel Bamboe Nusantara Hadir di IKN, Tawarkan Kuliner Ramah Lingkungan
Swasta
KKP Jelaskan Tanggul Beton di Cilincing Kantongi Izin, Siapa Pemiliknya?
KKP Jelaskan Tanggul Beton di Cilincing Kantongi Izin, Siapa Pemiliknya?
Pemerintah
BNPB Rinci Data Terbaru Korban Banjir Bali dan Uraikan Sebabnya
BNPB Rinci Data Terbaru Korban Banjir Bali dan Uraikan Sebabnya
Pemerintah
BNPB: 7 Wilayah di Bali Terdampak Banjir dan Longsor
BNPB: 7 Wilayah di Bali Terdampak Banjir dan Longsor
Pemerintah
Kemenko Pangan: MBG Kurang Ikan, Perlu Manfaatkan Pangan Akuatik
Kemenko Pangan: MBG Kurang Ikan, Perlu Manfaatkan Pangan Akuatik
Pemerintah
Tahun ini, Kemenhut Targetkan Rehabilitasi 15.387 Ha Mangrove di 4 Provinsi
Tahun ini, Kemenhut Targetkan Rehabilitasi 15.387 Ha Mangrove di 4 Provinsi
Pemerintah
Belanja Militer Global Melonjak, PBB Ingatkan Ancamannya pada SDGs
Belanja Militer Global Melonjak, PBB Ingatkan Ancamannya pada SDGs
Pemerintah
ZSL: Hanya 18 Persen Perusahaan Kehutanan Tropis Ungkap Asal Bahan Baku
ZSL: Hanya 18 Persen Perusahaan Kehutanan Tropis Ungkap Asal Bahan Baku
LSM/Figur
Atasi Ketimpangan, Menkeu Purbaya Didesak Bereskan Masalah Perpajakan
Atasi Ketimpangan, Menkeu Purbaya Didesak Bereskan Masalah Perpajakan
LSM/Figur
17 Truk Tak Lulus Uji Emisi, Pemilik Terancam 6 Bulan Penjara
17 Truk Tak Lulus Uji Emisi, Pemilik Terancam 6 Bulan Penjara
Pemerintah
ESG dan Potret Kecil Paradoksnya di Dunia Korporasi
ESG dan Potret Kecil Paradoksnya di Dunia Korporasi
LSM/Figur
5 Tahap Industri Otomotif Menuju Keberlanjutan, Bukan Lagi Biang Polusi
5 Tahap Industri Otomotif Menuju Keberlanjutan, Bukan Lagi Biang Polusi
Swasta
Konservasi Lahan 600 Ribu Hektare, APP Group Pertimbangkan Masuk Pasar Karbon
Konservasi Lahan 600 Ribu Hektare, APP Group Pertimbangkan Masuk Pasar Karbon
Swasta
Krisis Iklim Ancam Piala Dunia 2026, Stadion Tak Aman untuk Bertanding
Krisis Iklim Ancam Piala Dunia 2026, Stadion Tak Aman untuk Bertanding
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau