Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan 3 Masalah Kesehatan yang Sering Dialami Pemudik

Kompas.com - 10/04/2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, para pemudik perlu mewaspadai tiga masalah kesehatan yang sering mereka alami.

Ketiga masalah kesehatan yang umum dialami para pemudik adalah yakni gangguan saluran pencernaan atau dispepsia, kelelahan parah atau fatigue, dan tekanan darah tinggi alias hipertensi.

Dalam lawatan ke Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, Selasa (9/4/2024), Budi mengatakan masalah kesehatan itu bisa muncul ketika pemudik terlalu memaksakan diri.

Baca juga: Demi Mudik Lebih Nyaman, LED Dipasang di Lebih dari 3.000 Titik JTTS

 

Budi turut mengingatkan para pemudik harus segera beristirahat jika merasa lelah, sebagaimana dilansir Antara.

Dia juga menganjurkan pengemudi untuk berhenti sebentar di area peristirahatan setelah menyetir selama empat jam agar terhindar dari kecelakaan.

"Jangan sampai mengantuk. Tekanan darah juga harus dalam kondisi baik," ujar Budi.

Kegiatan angkutan lebaran di Pelabuhan Ciwandan juga didukung Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Banten yang menurunkan petugas kesehatan dan satu unit ambulans.

Terdapat fasilitas rujukan ambulans kegawatdaruratan dengan kelengkapan yang memang sudah standar kegawatdaruratan. Ketika ada kasus kegawatdaruratan bisa langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca juga: Pemerintah Ajak Masyarakat Ikut Program Mudik Minim Sampah

Pengendara yang mengalami pegal-pegal dan kurang konsentrasi bisa mendapatkan layanan kursi pijat gratis di pos-pos koordinasi tertentu yang menyediakan layanan kesehatan tersebut, seperti di posko BPJS Kesehatan lantai dua Mal Sosoro, Pelabuhan Merak.

Apabila mengalami keluhan kesehatan, masyarakat dianjurkan mengakses posko kesehatan yang sudah disediakan secara gratis tersebut.

Sebelumnya, pada Minggu (7/4/2024), sejumlah pemudik di Pelabuhan Ciwandan jatuh pingsan diduga akibat kelelahan pada saat antre berjam-jam untuk naik ke atas kapal di bawah teriknya matahari.

Baca juga: Sambut Mudik, 175 SPKLU Ditambah dalam 2 Pekan

Pada hari itu kepadatan penumpang mencapai 30.004 orang.

Petugas kemudian dengan cepat melakukan proses evakuasi korban dibawa ke posko medis untuk dilakukan penanganan.

Berdasarkan data yang dibagikan Pelindo Regional 2 selaku pengelola kawasan Pelabuhan Ciwandan, pemudik yang berangkat ke Bakauheni, Lampung mencapai 9.983 orang pada Selasa (9/4/2024) hingga pukul 18.00 WIB.

Baca juga: Etawalin dan BSI Gelar Posko untuk Mudik Nyaman dan Berkelanjutan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Pemerintah
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
LSM/Figur
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pemerintah
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Swasta
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Pemerintah
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Pemerintah
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BUMN
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Pemerintah
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Pemerintah
Kekayaan Sumber Daya di Indonesia: Antara Berkah dan Kutukan
Kekayaan Sumber Daya di Indonesia: Antara Berkah dan Kutukan
Pemerintah
Ketidakpastian Ekonomi Hambat Investasi Mineral Kritis
Ketidakpastian Ekonomi Hambat Investasi Mineral Kritis
Pemerintah
Pesan dari Raja Ampat untuk Kepulauan Riau: Jangan Gadai Pulau demi Tambang
Pesan dari Raja Ampat untuk Kepulauan Riau: Jangan Gadai Pulau demi Tambang
Pemerintah
Negara-negara G7 Diminta Perkuat Rencana Mineral Kritis Berkelanjutan
Negara-negara G7 Diminta Perkuat Rencana Mineral Kritis Berkelanjutan
LSM/Figur
Pakai Climate Smart Shrimp, Desa di Donggala Panen Udang hingga 50 Ton
Pakai Climate Smart Shrimp, Desa di Donggala Panen Udang hingga 50 Ton
LSM/Figur
Climate Smart Shrimp, Inovasi Cara Dapat Cuan dari Udang Sekaligus Perbaiki Lingkungan
Climate Smart Shrimp, Inovasi Cara Dapat Cuan dari Udang Sekaligus Perbaiki Lingkungan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau