Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Dalam dua pekan, pemerintah menambah 175 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di sepanjang Tol Trans Sumatera dan Tol Trans Jawa.

Penambahan SPKLU baru di dua pulau besar tersebut dilakukan untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik menjelang mudik dan arus balik Lebaran 2024.

Deputi Koordinator Transportasi dan Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin mengatakan, seratusan SPKLU baru tersebut bertipe fast charging atau pengisian cepat.

Baca juga: Mudik Pakai Mobil Listrik? Ini Sebaran 49 SPKLU di Tol Trans Jawa

Dia menambahkan, daftar SPKLU baru yang dapat digunakan oleh para pemudik dapat dilihat di laman resmi Mudikpedia.

Rachmat menyampaikan, SPKLU tersebut telah terpasang dan bisa beroperasi. Masyarakat juga dapat menemukannya dengan mudah.

"Kami baru saja balik kemarin. Ada tim yang jalan dari Jakarta sampai Surabaya dan pulang, untuk memastikan itu (SPKLU) sudah terpasang," kata Rachmat, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (4/4/2024).

Direktur Ritel dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti menyampaikan, dengan adanya penambahan tersebut, jumlah SPKLU di sepanjang ruas Tol Trans Sumatera dan Tol Trans Jawa mencapai 239 unit yang tersebar di 104 lokasi.

"Itu sudah kami pasang, ya, jadi dari Trans Jawa-Bali, dan Trans Sumatera, itu sudah kami pasang SPKLU dan totalnya 239," ujar Edi.

Baca juga: Libur Akhir Tahun, SPKLU PLN UP3 Gresik Resmi Beroperasi

Secara keseluruhan, Edi mengatakan jumlah SPKLU sudah mencapai 1.299 unit dan tersebar di 879 titik lokasi di seluruh Indonesia.

Rincian lokasi sebaran SPKLU tersebut yakni 152 unit di Sumatera, 899 unit di Jawa, 55 unit di Kalimantan, 87 unit di Bali, 64 unit di Sulawesi, delapan unit di Maluku, 27 unit di Nusa Tenggara, dan tujuh unit di Papua.

"Tentunya, ini di luar (SPKLU) yang PLN juga, sudah ada teman-teman yang menyediakan SPKLU. Di luar yang 1.299 unit ini," ujar Edi.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan ada sekitar 4.000 mobil penumpang berbasis listrik akan digunakan pada masa mudik Lebaran 2024.

Angka tersebut merupakan proyeksi 18 persen dari total mobil listrik di tanah air yang berjumlah sekitar 23.238 unit.

Baca juga: Kurangi Jejak Karbon, IKEA Hadirkan SPKLU di Kota Baru Parahyangan

Kasubdit Uji Tipe Kendaraan Bermotor Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Yusuf Nugroho menjamin keamanan kendaraan listrik dalam melakukan perjalanan mudik dengan kapal penyeberangan atau feri.

"Kami sudah menyeragamkan dan sudah menyusun SOP (standar operasional prosedur) untuk tata cara pengangkutan kendaraan bermotor listrik secara umum yang ada di penyeberangan," ujar Yusuf.

SOP yang dipersiapkan tidak hanya berlaku untuk kendaraan listrik yang berbasis baterai, tetapi berlaku untuk kendaraan listrik tipe hybrid.

"Itu mengandung kandungan yang sama, semuanya sudah teruji untuk persyaratan teknis laik jalannya," ujar Yusuf.

Dia menambahkan, Kemenhub juga sudah menyiapkan protokol-protokol mitigasi penyeberangan apabila terdapat kendaraan listrik yang melakukan perjalanan mudik.

Baca juga: Sebaran SPKLU Masih Menumpuk di Jawa dan Bali

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemenristekdikti Ungkap Peran Kampus dalam Mempercepat Capaian SDGs
Kemenristekdikti Ungkap Peran Kampus dalam Mempercepat Capaian SDGs
Pemerintah
Tiga Lembaga Filantropi Gelar Kampanye Kesehatan Mental Remaja lewat Kompetisi Film
Tiga Lembaga Filantropi Gelar Kampanye Kesehatan Mental Remaja lewat Kompetisi Film
LSM/Figur
Ibadah Haji Bisa Lebih Ramah Lingkungan, BPKH Luncurkan Panduannya
Ibadah Haji Bisa Lebih Ramah Lingkungan, BPKH Luncurkan Panduannya
Swasta
Kemenhut Sebut 192.582 Masyarakat Mendapat Manfaat Perhutanan Sosial
Kemenhut Sebut 192.582 Masyarakat Mendapat Manfaat Perhutanan Sosial
Pemerintah
Panas Ekstrem, Bagaimana Pohon Bisa Jadi AC Alami untuk Seluruh Kota?
Panas Ekstrem, Bagaimana Pohon Bisa Jadi AC Alami untuk Seluruh Kota?
LSM/Figur
5 Tuntutan Masyarakat Sipil untuk DEN Demi Transisi Energi Berkeadilan
5 Tuntutan Masyarakat Sipil untuk DEN Demi Transisi Energi Berkeadilan
LSM/Figur
Publik Global Dukung Pajak Karbon, Apalagi jika Atasi Ketimpangan
Publik Global Dukung Pajak Karbon, Apalagi jika Atasi Ketimpangan
LSM/Figur
SIG Perbesar Kapasitas PLTS untuk Perkat Dekarbonisasi
SIG Perbesar Kapasitas PLTS untuk Perkat Dekarbonisasi
BUMN
Kepala TN Gunung Rinjani: Pendakian Harus Utamakan Keselamatan
Kepala TN Gunung Rinjani: Pendakian Harus Utamakan Keselamatan
Pemerintah
Coldplay Rilis 'EcoRecords' Lagi, Album dengan Piringan Daur Ulang
Coldplay Rilis "EcoRecords" Lagi, Album dengan Piringan Daur Ulang
Swasta
Jawaban Panjang AI Butuh Energi 50 Kali Lebih Banyak, Pengguna Perlu Bijak Bertanya
Jawaban Panjang AI Butuh Energi 50 Kali Lebih Banyak, Pengguna Perlu Bijak Bertanya
LSM/Figur
Risiko Bisnis Kian Kompleks di Tengah Krisis yang Saling Terhubung, Bagaimana Cara agar Bisa Bertahan?
Risiko Bisnis Kian Kompleks di Tengah Krisis yang Saling Terhubung, Bagaimana Cara agar Bisa Bertahan?
Swasta
19 Kecamatan di Muara Enim Dinyatakan Rawan Karhutla
19 Kecamatan di Muara Enim Dinyatakan Rawan Karhutla
Pemerintah
BRIN: Kerusakan Terumbu Karang Bikin Kita Krisis Seafood
BRIN: Kerusakan Terumbu Karang Bikin Kita Krisis Seafood
Pemerintah
Riset: Misinformasi Iklim Disebarkan Elit, Korporasi, dan Orang Pintar
Riset: Misinformasi Iklim Disebarkan Elit, Korporasi, dan Orang Pintar
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau