Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pramono Dwi Susetyo
Pensiunan

Pemerhati masalah kehutanan; penulis buku

Belajar dari Musibah Tanah Longsor di Tana Toraja

Kompas.com - 18/04/2024, 14:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sementara untuk daerah yang rawan longsor di luar dari tebing-tebing sungai tersebut, dapat ditanami vegetasi kayu-kayuan dengan jenis yang cepat tumbuh, perakaran dalam dan berdaun lebar yang mampu memperkuat struktur dan tekstur tanah yang akan dipulihkan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pernah menyarankan agar masyarakat secara masif menanam vetiver di lereng-lereng untuk mencegah tanah longsor.

Akar rumput India ini bisa mengikat tanah hingga kedalaman empat meter. Daunnya bisa menjadi pakan ternak. Vetiver juga tahan api jika terjadi kebakaran.

Contoh keberhasilan penanam vetiver ada di Situ Cisanti, hulu Sungai Citarum, Jawa Barat. Vetiver yang ditanam di sekeliling danau membuat racun menjadi terserap sehingga airnya kembali bening.

Badan sungai curam yang biasanya longsor juga tertahan karena tanahnya terikat oleh akar vetiver.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com