Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama dengan Voltron, Adhi Persada Properti Ekspansi Bangun SPKLU

Kompas.com - 18/04/2024, 11:45 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Adhi Persada Properti (APP) Tbk, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk, memulai pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di beberapa kawasan properti yang dikembangkannya.

Pembangunan ini dilakukan melalui kerja sama dengan PT Exelly Elektrik Indonesia (Voltron).

APP mengeklaim upaya ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik dan pengembangan ekonomi ramah lingkungan di Indonesia.

Baca juga: PLN: Kendaraan Listrik Kurangi Emisi Karbon 56 Persen dan Lebih Hemat

“Kerja sama ini merupakan kontribusi nyata APP dalam mendukung program pemerintah terkait pengurangan emisi gas rumah kaca, salah satunya pengembangan kendaraan berbasis listrik,” ujar Direktur Utama APP Harry Wibowo, dalam siaran pers, Kamis (18/4/2024).

Dia mengungkapkan, pemerintah telah menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen secara mandiri dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030.

Upaya yang dilakukan APP ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan target pemerintah tersebut dan meningkatkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Dengan kerja sama ini, kami akan memberikan kemudahan bagi konsumen dalam mendapatkan kebutuhan listrik, khususnya untuk electric vehicle (EV) charging,” imbuh Harry.

Dia pun berharap keberadaan SPKLU dapat memberikan efek positif dan kemudahan bagi penghuni di sejumlah proyek dan kawasan hunian apartemen APP.

Tidak hanya itu, masyarakat di sekitarnya juga bisa memanfaatkan fasilitas dan layanan SPKLU untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Sambut Mudik, 175 SPKLU Ditambah dalam 2 Pekan

Sementara itu, Direktur Utama PT Exelly Elektrik Indonesia (Voltron) Abdul Rahman Elly mengharapkan, kerja sama ini dapat berdampak positif dan signifikan untuk perkembangan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia.

“Voltron berkomitmen untuk melakukan pemasangan SPKLU Voltron di seluruh properti APP sehingga Voltron menjadi bagian untuk mendukung program APP dalam pencapaian energi yang lebih ramah lingkungan,” ucap Abdul Rahman Elly.

Dia mengungkapkan, Voltron Indonesia hingga saat ini telah mengoperasikan lebih dari 280 stasiun pengecasan di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, Samarinda, Makasar, Yogyakarta, dan Semarang.

Hingga akhir tahun 2024, pembangunan stasiun pengecasan pun sedang dilakukan.

Baca juga: Utomo Charge+ Siagakan Stasiun Pengisian Daya Mobil Listrik Gratis

Jumlahnya diklaim lebih dari 1.500 stasiun, dengan cakupan daya pengecasan dari AC22kW, DC30kW, DC60kW, DC100kW, hingga DC200kW.

Untuk diketahui, kendaraan berbasis listrik diyakini mampu menurunkan emisi rumah kaca.

Indikasinya terlihat dari emisi gas karbon dari mobil listrik biasanya hanya 0-5 gram per kilometer, sedangkan mobil konvensional berbasis bahan bakar minyak mencapai 125 gram per kilometer.

Hal itu membuat jumlah pengguna kendaraan listrik di Indonesia terus meningkat.

Menurut data Gaikindo tahun 2023, penjualan wholesale mobil listrik BEV di Indonesia mencapai lebih kurang 17.000 unit.

Pencapaian tersebut lebih tinggi 65,2 persen (yoy) dibanding periode Januari-Desember 2022 yang penjualannya sekitar 10.000 unit.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Pemanfaatan EBT, PLN akan Bangun 'Smart Grid' dan Jaringan Transmisi

Genjot Pemanfaatan EBT, PLN akan Bangun "Smart Grid" dan Jaringan Transmisi

BUMN
Rektor IPB: Tak Hanya Sawit, Indonesia Punya Banyak Sumber Bioenergi

Rektor IPB: Tak Hanya Sawit, Indonesia Punya Banyak Sumber Bioenergi

LSM/Figur
Teknologi Baru Ini Diklaim Bisa Ubah Air Limbah Jadi Avtur Berkelanjutan

Teknologi Baru Ini Diklaim Bisa Ubah Air Limbah Jadi Avtur Berkelanjutan

Pemerintah
Bahlil: Industri Mobil Listrik Global Andalkan RI untuk Pasok Nikel

Bahlil: Industri Mobil Listrik Global Andalkan RI untuk Pasok Nikel

Pemerintah
Berbagai Cara Pelestarian Mangrove, Rehabilitasi sampai Libatkan Masyarakat

Berbagai Cara Pelestarian Mangrove, Rehabilitasi sampai Libatkan Masyarakat

LSM/Figur
Ketahui Sumber-sumber Jejak Karbon yang Dihasilkan Manusia

Ketahui Sumber-sumber Jejak Karbon yang Dihasilkan Manusia

Pemerintah
15 Tahun The Climate Reality Indonesia, Amanda Katili Niode Luncurkan 'Memoar Pegiat Harmoni Bumi'

15 Tahun The Climate Reality Indonesia, Amanda Katili Niode Luncurkan "Memoar Pegiat Harmoni Bumi"

LSM/Figur
Penolakan Proyek Geothermal di Padarincang: Dilema Energi Terbarukan

Penolakan Proyek Geothermal di Padarincang: Dilema Energi Terbarukan

Pemerintah
Mengenal 'Net Zero Emission' hingga Strateginya

Mengenal "Net Zero Emission" hingga Strateginya

LSM/Figur
Deforestasi RI Terburuk Kedua di Dunia, 1,18 Juta Hektare Hutan Rusak

Deforestasi RI Terburuk Kedua di Dunia, 1,18 Juta Hektare Hutan Rusak

LSM/Figur
Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Pemerintah
Prancis Berencana Jadikan 'Spare Part' PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Prancis Berencana Jadikan "Spare Part" PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Pemerintah
Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Pemerintah
Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

LSM/Figur
KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau