Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Perubahan iklim

Sejumlah ahli mengatakan kepada Reuters, cuaca ekstrem di UEA dan Oman kemungkinan besar dipicu oleh perubahan iklim.

Otto menuturkan, curah hujan menjadi jauh lebih deras di seluruh dunia seiring dengan pemanasan iklim karena atmosfer yang lebih hangat dapat menampung lebih banyak kelembapan.

Forecaster senior di Pusat Meteorologi Nasional UEA Esraa Alnaqbi mengatakan, sistem tekanan rendah di bagian atas atmosfer, ditambah dengan tekanan rendah di permukaan, menjadi fenomena "pemeras" di udara.

Kondisi tersebut diperparah oleh kontrasnya suhu yang lebih hangat di permukaan tanah dan suhu yang lebih dingin di tempat yang lebih tinggi, sehingga menciptakan kondisi terjadinya badai petir yang dahsyat.

Baca juga: Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Fenomena tersebut bukan hal yang tidak terduga pada Apri. Karena ketika musim berganti, tekanannya berubah dengan cepat.

Alnaqbi menambahkan, perubahan iklim juga kemungkinan besar berkontribusi terhadap badai yang menerjang Dubai.

Para ilmuwan iklim mengatakan, kenaikan suhu global akibat perubahan iklim menyebabkan terjadinya cuaca yang lebih ekstrem di seluruh dunia, termasuk curah hujan yang tinggi.

Ahli iklim dari Vrije Universiteit Amsterdam Dim Coumou mengatakan, cuaca ekstrem seperti yang terjadi di Dubai dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan yang kuat seiring dengan parahnya perubahan iklim.

Baca juga: Dampak Banjir Dubai, Jadwal Penerbangan di Bandara Kacau

Direktur Institute for Climate, Energy & Disaster Solutions Australian National University Mark Howden mengatakan, pemanasan global telah mengakibatkan air di laut sekitar Dubai sangat hangat.

"Hal ini meningkatkan potensi laju penguapan dan kapasitas atmosfer untuk menampung air, sehingga memungkinkan terjadinya curah hujan yang lebih besar seperti yang baru saja kita lihat di Dubai," tutur Howden.

Gabi Hegerl, ahli iklim di Edinburgh University, mengatakan curah hujan ekstrem, seperti di Dubai dan Oman, kemungkinan akan bertambah buruk di banyak tempat akibat dampak perubahan iklim.

Jika kondisinya sempurna untuk hujan lebat, udara akan lebih lembap, sehingga hujan akan turun lebih deras.

Hegerl menuturkan, kelembapan ekstra ini terjadi karena udara menjadi lebih hangat, yang disebabkan oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Cloud Seeding, Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

8.126 Ton Sampah Pasca-Lebaran Diangkut dari Kepulauan Seribu

8.126 Ton Sampah Pasca-Lebaran Diangkut dari Kepulauan Seribu

Pemerintah
Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Swasta
Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Pemerintah
BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

Pemerintah
Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Swasta
RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

Pemerintah
Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Swasta
Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Swasta
Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Pemerintah
2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

Pemerintah
Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Pemerintah
IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

Swasta
AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

Pemerintah
12 Kebutuhan Kritis Pasca Gempa Myanmar, dari Obat hingga Akses Air Bersih

12 Kebutuhan Kritis Pasca Gempa Myanmar, dari Obat hingga Akses Air Bersih

Pemerintah
Pemanasan Global Bikin Kadar Oksigen di Danau-danau Dunia Menurun

Pemanasan Global Bikin Kadar Oksigen di Danau-danau Dunia Menurun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau