Sejumlah ahli mengatakan kepada Reuters, cuaca ekstrem di UEA dan Oman kemungkinan besar dipicu oleh perubahan iklim.
Otto menuturkan, curah hujan menjadi jauh lebih deras di seluruh dunia seiring dengan pemanasan iklim karena atmosfer yang lebih hangat dapat menampung lebih banyak kelembapan.
Forecaster senior di Pusat Meteorologi Nasional UEA Esraa Alnaqbi mengatakan, sistem tekanan rendah di bagian atas atmosfer, ditambah dengan tekanan rendah di permukaan, menjadi fenomena "pemeras" di udara.
Kondisi tersebut diperparah oleh kontrasnya suhu yang lebih hangat di permukaan tanah dan suhu yang lebih dingin di tempat yang lebih tinggi, sehingga menciptakan kondisi terjadinya badai petir yang dahsyat.
Baca juga: Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban
Fenomena tersebut bukan hal yang tidak terduga pada Apri. Karena ketika musim berganti, tekanannya berubah dengan cepat.
Alnaqbi menambahkan, perubahan iklim juga kemungkinan besar berkontribusi terhadap badai yang menerjang Dubai.
Para ilmuwan iklim mengatakan, kenaikan suhu global akibat perubahan iklim menyebabkan terjadinya cuaca yang lebih ekstrem di seluruh dunia, termasuk curah hujan yang tinggi.
Ahli iklim dari Vrije Universiteit Amsterdam Dim Coumou mengatakan, cuaca ekstrem seperti yang terjadi di Dubai dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan yang kuat seiring dengan parahnya perubahan iklim.
Baca juga: Dampak Banjir Dubai, Jadwal Penerbangan di Bandara Kacau
Direktur Institute for Climate, Energy & Disaster Solutions Australian National University Mark Howden mengatakan, pemanasan global telah mengakibatkan air di laut sekitar Dubai sangat hangat.
"Hal ini meningkatkan potensi laju penguapan dan kapasitas atmosfer untuk menampung air, sehingga memungkinkan terjadinya curah hujan yang lebih besar seperti yang baru saja kita lihat di Dubai," tutur Howden.
Gabi Hegerl, ahli iklim di Edinburgh University, mengatakan curah hujan ekstrem, seperti di Dubai dan Oman, kemungkinan akan bertambah buruk di banyak tempat akibat dampak perubahan iklim.
Jika kondisinya sempurna untuk hujan lebat, udara akan lebih lembap, sehingga hujan akan turun lebih deras.
Hegerl menuturkan, kelembapan ekstra ini terjadi karena udara menjadi lebih hangat, yang disebabkan oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Cloud Seeding, Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya